Dilaporkan ke MKD DPR, Begini Reaksi Fahri Hamzah
Selasa, 31 Januari 2017 - 11:21 WIB

Dilaporkan ke MKD DPR, Begini Reaksi Fahri Hamzah
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tidak mempersoalkan langkah Masyarakat Sipil untuk Buruh Indonesia dan Lingkaran Aliansi Cinta Indonesia yang melaporkannya ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR. Adapun Fahri Hamzah dilaporkan karena cuitannya di Twitter pada 24 Januari 2017 terkait banyaknya warga negara Indonesia (WNI) sebagai tenaga kerja di luar negeri.
Fahri mengatakan, setiap warga negara memiliki hak untuk mengawasi anggota DPR yang telah dipilih. Kedua, kata dia, persoalan itu telah disiapkan mekanismenya melalui MKD sebagai peradilan etika di dalam DPR.
"Jadi itu resmi dan merupakan hak warga negara," ujar Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Dia mengakui sebagai pengawas pemerintah, memang banyak yang terganggu dengan kerjanya. Karena, lanjut dia, faktanya memang keadaan tenaga kerja Indonesia (TKI) belum layak.
"Sejak moratorium bahkan pengiriman TKI makin melalui jalur yang ilegal. Bahkan sudah menjadi jadi perdagangan manusia," kata dia.
Mereka yang melaporkan ke MKD DPR menilai cuitan yang kini sudah dihapus Fahri Hamzah itu telah melecehkan dan merendahkan martabat perempuan yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) Migran.
Adapun cuitan Fahri Hamzah yang dipersoalkan mereka adalah yang menyebut, anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela.
Fahri mengatakan, setiap warga negara memiliki hak untuk mengawasi anggota DPR yang telah dipilih. Kedua, kata dia, persoalan itu telah disiapkan mekanismenya melalui MKD sebagai peradilan etika di dalam DPR.
"Jadi itu resmi dan merupakan hak warga negara," ujar Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Dia mengakui sebagai pengawas pemerintah, memang banyak yang terganggu dengan kerjanya. Karena, lanjut dia, faktanya memang keadaan tenaga kerja Indonesia (TKI) belum layak.
"Sejak moratorium bahkan pengiriman TKI makin melalui jalur yang ilegal. Bahkan sudah menjadi jadi perdagangan manusia," kata dia.
Mereka yang melaporkan ke MKD DPR menilai cuitan yang kini sudah dihapus Fahri Hamzah itu telah melecehkan dan merendahkan martabat perempuan yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) Migran.
Adapun cuitan Fahri Hamzah yang dipersoalkan mereka adalah yang menyebut, anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela.
(kri)