Kapuspen: Tak Ada Anggota TNI Ditangkap di Sudan

Senin, 23 Januari 2017 - 22:06 WIB
Kapuspen: Tak Ada Anggota TNI Ditangkap di Sudan
Kapuspen: Tak Ada Anggota TNI Ditangkap di Sudan
A A A
JAKARTA - TNI menegaskan tidak ada anggotanya yang ditangkap di Darfur, Sudan atas tuduhan penyelundupan senjata api di Bandara El-Faseher, Darfur Utara.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Wuryanto menyikapi kabar anggota United Nation Mission in Darfur (Unamid) ditangkap di Sudan pada 20 Januari 2017.

“Saya sampaikan bahwa berita tersebut tidak benar,” kata Wuryanto Kantor Puspen TNI, Cilangkap, Jakarta, (23/1/2017).

Wuryanto juga mengatakan, TNI telah melakukan pemeriksaan ke beberapa pejabat yang berwenang dalam penugasan tersebut.

Pejabat itu, yakni Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMMP) TNI Brigadir Jenderal TNI Marzuki yang saat ini sedang di New York, Komandan Sektor Unamid Brigjen TNI Nur Alamsyah di Sudan, dan Komandan Satgas Yon Komposit TNI Konga XXXV-B Unamid di Darfur Letkol Inf Singgih Pambudi Arinto.

“Mereka semua menyatakan berita tersebut tidak benar dan Satgas Unamid sampai saat ini masih melaksanakan tugas di Sudan sampai Maret 2017,” ungkapnya.

Wuryanto menjelaskan di Sudan ada dua misi perdamaian di bawah bendera PBB. Selain TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB dengan nama Satgas United Nations Missions di Darfur atau Unamid, ada juga anggota Polri yang bertugas membawa misi perdamaian di Sudan dengan nama Satgas FPU atau Formed Police Unit.

Saat ini ada 850 pasukan TNI yang tergabung dalam satgas kontingen Garuda 35-B dalam misi Unamid. Namun, Wuryanto tidak membantah peristiwa penangkapan oknum terkait tuduhan penyelundupan senjata dan amunisi.

“Kejadian itu memang ada tetapi tidak melibatkan satu pun personel satgas Unamid yang notabene dari TNI,” ujarnya.

Namun Wuryanto tidak menyebut apakah yang dinyatakan terlibat dala peristiwa itu dari pihak kepolisian atau bukan. “Silakan dikonfirmasi pihak terkait,” ungkap Wuryanto.

Sebelumnya, Sebelumnya, Mabes Polri mengakui ada anggota Polri yang tergabung dalam misi perdamaian di Darfur, Sudan tertahan karena dituduh menyelundupkan senjata api.

Mabes Polri mengirim tim ke Sudan untuk memantau penanganan kasus tersebut. "Kami sudah kirim tim berjumlah lima orang," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (23/1/2017). (Baca juga: Anggota Diduga Selundupkan Senpi, Polri Kirim Tim ke Sudan)

Adapun tim yang dikirim ke Sudan berasal dari Divisi Hubungan Internasional Polri. Martin menjelaskan tim Mabes Polri akan melihat proses yang sedang terjadi di Sudan dan mencari upaya menyelesaikannya.

Martinus meluruskan informasi yang menyebutkan 139 anggota Formed Police United (FPU) VIII tidak ditangkap oleh otoritas Sudan dan United Nations Mission in Darfur (Unamid) atas dugaan upaya penyelundupan senjata api ini.

"Mereka bukan ditangkap, tapi tertahan kepulangannya. Mereka kini tinggal di transit camp karena Garuda Camp sudah diisi oleh FPU IX," ucap Martin.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6771 seconds (0.1#10.140)