SBY: Darah Demokrat Adalah Kebinekaan
A
A
A
JAKARTA - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri peringatan Natal Nusantara Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu 21 Januari malam.
Dalam acara tersebut, Ketua Umum Partai Demokrat itu menyampaikan selamat Natal bagi umat Kristiani. SBY juga menegaskan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam kebinekaan berkaitan munculnya potensi perpecahan akibat situasi politik belakangan ini.
Dia menegaskan Indonesia bukan negara agama, tetapi negara berketuhanan dengan Ideologi Pancasila. Dengan demikian, kata dia, negara harus hadir dan menyayangi semua umat beragama, tanpa membeda-bedakan identitas serta menyatukan sebagai bangsa yang rukun dan damai.
“Tidak boleh negara memisahkan kita yang berbeda-beda identitas, tetapi harus menyatukan kita sebagai bangsa yang rukun dan damai. itulah jati diri kita,” tuturnya.
Dia yakin bangsa Indonesia bisa melalui ujian tersebut. Demokrat dikatakannya akan tetap memberi dan menjadi contoh atas keberagaman tersebut.
SBY menegaskan DNA (deoxyribonucleic acid) dan darah Partai Demokrat adalah kebhinekaan. “Saya yakin dan saya percaya DNA Partai Demokrat, darah Partai Demokrat, tetap adalah darah kebinekaan,” ujarnya.
Menurut dia, nilai-nilai kebajikan moral dan etika yang diajarkan agama dapat diaplikasikan dalam dunia sosial politik.
Semua pemimpin politik, pemimpin agama dan tokoh masyarakat dikatakan SBY memiliki tanggung jawab moral untuk bersama-sama mendewasakan kehidupan politik dan demokrasi.
“Saya percaya etika politik dan ajaran tentang kebaikan dan moral akan membantu kita menemukan jalan untuk mengatasi masalah dan tantangan yang kita hadapi,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, Ketua Umum Partai Demokrat itu menyampaikan selamat Natal bagi umat Kristiani. SBY juga menegaskan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam kebinekaan berkaitan munculnya potensi perpecahan akibat situasi politik belakangan ini.
Dia menegaskan Indonesia bukan negara agama, tetapi negara berketuhanan dengan Ideologi Pancasila. Dengan demikian, kata dia, negara harus hadir dan menyayangi semua umat beragama, tanpa membeda-bedakan identitas serta menyatukan sebagai bangsa yang rukun dan damai.
“Tidak boleh negara memisahkan kita yang berbeda-beda identitas, tetapi harus menyatukan kita sebagai bangsa yang rukun dan damai. itulah jati diri kita,” tuturnya.
Dia yakin bangsa Indonesia bisa melalui ujian tersebut. Demokrat dikatakannya akan tetap memberi dan menjadi contoh atas keberagaman tersebut.
SBY menegaskan DNA (deoxyribonucleic acid) dan darah Partai Demokrat adalah kebhinekaan. “Saya yakin dan saya percaya DNA Partai Demokrat, darah Partai Demokrat, tetap adalah darah kebinekaan,” ujarnya.
Menurut dia, nilai-nilai kebajikan moral dan etika yang diajarkan agama dapat diaplikasikan dalam dunia sosial politik.
Semua pemimpin politik, pemimpin agama dan tokoh masyarakat dikatakan SBY memiliki tanggung jawab moral untuk bersama-sama mendewasakan kehidupan politik dan demokrasi.
“Saya percaya etika politik dan ajaran tentang kebaikan dan moral akan membantu kita menemukan jalan untuk mengatasi masalah dan tantangan yang kita hadapi,” ujarnya.
(dam)