Biaya STNK Naik, Masyarakat Serbu Kantor Samsat
A
A
A
JAKARTA - Mendadak kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) ramai diserbu masyarakat. Mereka mengantre untuk mengurus perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).
Koordinator Advokasi dan Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Apung Widadi mengatakan, ramainya kantor Samsat diserbu masyarakat karena mulai 6 Januari 2017 ada kenaikan biaya pengurusan STNK dan BPKB. Menurutnya masyarakat berusaha menghindari tarif baru yang kenaikannya mencapai dua hingga tiga kali lipat.
"Kemarin dan hari ini lihat pembayaran di Samsat ramai berbondong bayar STNK dan SIM. Sebelum tanggal 6," ujar Apung dalam konferensi pers di Sekretariat Fitra, Jakarta, Kamis (5/1/2017).
Kondisi tersebut, kata dia menunjukkan masyarakat sangat terbebani dengan kenaikan biaya pengurusan STNK dan BPKB. Maka itu masyarakat lebih rela berdesakan untuk menghindari biaya kenaikan yang dianggap memberatkan. (Baca: Masyarakat Kelas Bawah Paling Merasakan Kenaikan STNK, Listrik dan BBM)
"Mereka hari ini berebut bayar karena sedikit kenaikan saja berat. Mungkin besok akan berbondong ramai sekali," ucapnya.
Koordinator Advokasi dan Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Apung Widadi mengatakan, ramainya kantor Samsat diserbu masyarakat karena mulai 6 Januari 2017 ada kenaikan biaya pengurusan STNK dan BPKB. Menurutnya masyarakat berusaha menghindari tarif baru yang kenaikannya mencapai dua hingga tiga kali lipat.
"Kemarin dan hari ini lihat pembayaran di Samsat ramai berbondong bayar STNK dan SIM. Sebelum tanggal 6," ujar Apung dalam konferensi pers di Sekretariat Fitra, Jakarta, Kamis (5/1/2017).
Kondisi tersebut, kata dia menunjukkan masyarakat sangat terbebani dengan kenaikan biaya pengurusan STNK dan BPKB. Maka itu masyarakat lebih rela berdesakan untuk menghindari biaya kenaikan yang dianggap memberatkan. (Baca: Masyarakat Kelas Bawah Paling Merasakan Kenaikan STNK, Listrik dan BBM)
"Mereka hari ini berebut bayar karena sedikit kenaikan saja berat. Mungkin besok akan berbondong ramai sekali," ucapnya.
(kur)