Polda Jateng Perkuat Pengamanan Solo
A
A
A
SOLO - Polda Jawa Tengah (Jateng) memperkuat pengamanan di Kota Solo dan kabupaten sekitarnya, menyusul tertangkapnya para terduga teroris di berbagai daerah.
Alasannya, mereka yang diringkus rata rata memiliki keterkaitan jaringan di wilayah eks Karisidenan Surakarta.
Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono mengatakan, para terduga teroris yang belum lama ini ditangkap, di antaranya memiliki link di Solo.
Seperti bom Bekasi, kebanyakan memiliki keterkaitan dengan wilayah di eks Karisidenan Surakarta. Sehingga pengamanan Kota Solo dan kabupaten sekitarnya mendapat penambahan kekuatan.
"Termasuk dari Brimob, Sabhara, dan intelejen kami perkuat,” kata Condro Kirono kepada wartawan usai gelar pasukan Operasi Lilin Candi 2016 dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017 di Solo, kemarin.
Polda Jateng terus berkoordinasi dengan Datesemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri. Apabila terdapat terduga teroris yang memiliki keterkaitan dengan Solo maupun daerah lain di Jateng, pihaknya siap mem-backup Densus 88.
Sejauh ini, Polda Jateng masih menunggu pengembangan para terduga teroris yang ditangkap. Pada sisi lain, Kota Solo memiliki karakteristik yang memerlukan kekuatan tambahan dari Polda Jateng.
Seperti tempat ibadahnya banyak, serta dinamika kota saat pergantian tahun lebih tinggi dibanding Semarang. Kota Solo juga sebagai tempat tujuan wisata, seperti Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran.
Dengan demikian, masyarakat dari berbagai daerah banyak yang berkunjung ke Kota Bengawan. Sementara dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru di Jateng sebanyak 9.875 personel Polri dikerahkan, ditambah kekuatan dari unsur TNI dan Pemerintah Daerah.
Sebanyak 1.029 pos pengamanan dan pelayanan disiapkan di berbagai titik. Seperti gereja, obyek keramaian, mall, dan tempat tempat wisata. Polisi akan sterilisasi gereja yang digunakan untuk perayaan Natal sebagai antisipasi aksi terorisme.
Gangguan Kamtibmas juga diwaspadai, di antaranya pencurian dengan kekerasan, pencurian rumah kosong yang ditinggal penghuninya, hingga pembiusan dan copet di terminal.
“Ormas juga dilarang sweeping dan kami tindak tegas apabila ada yang melakukan,” tegas Kapolda.
Tak kalah penting adalah kelancaran lalu lintas dan menekan angka kecelakaan. Kapolda juga menyebutkan mengenai perkembangan penanganan kasus perusakan dan penganiayaan di restoran Social Kitchen di Solo yang dilakukan salah satu ormas.
Tercatat pelaku berjumlah lebih dari 20 orang dengan memakai sebo (penutup muka). Lima orang pimpinan ormas yang bersangkutan telah ditangkap dan ditahan di Polda Jateng. Polisi juga baru saja menangkap tiga orang lainnya.
Para korban juga telah dimintai keterangan terkait kasus itu. Selain perusakan dan penganiayaan, para pelaku di antaranya diduga juga melakukan perampasan barang, dan uang dari kasir.
"Yang lainnya masih terus dikejar, sehingga kami imbau untuk menyerahkan diri," tegasnya.
Mereka yang ditangkap didalami perannya masing masing. Lima orang sebagai pimpinan posisinya sebagai ketua, sekretaris, humas, pengacara, dan pelatih fisik di ormas yang bersangkutan.
Barang bukti yang disita antara lain handphone, helm, sebo, kendaraan yang dipakai, jaket, dan pentungan. Kapolresta Solo Kombes Ahmad Lutfi mengatakan, pihaknya memberikan jaminan keamanan saat perayaan Natal dan Tahun Baru.
Sehingga masyarakat tidak perlu takut menjalankan ibadah. “Kami sudah siapkan anggota untuk pengamanan gereja saat Natal,” ungkap Ahmad Lutfi.
Pengamanan Natal dan Tahun Baru di Solo melibatkan 458 personel Polisi, 100 Brimob, dan instansi lainnya 517 personel.
Alasannya, mereka yang diringkus rata rata memiliki keterkaitan jaringan di wilayah eks Karisidenan Surakarta.
Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono mengatakan, para terduga teroris yang belum lama ini ditangkap, di antaranya memiliki link di Solo.
Seperti bom Bekasi, kebanyakan memiliki keterkaitan dengan wilayah di eks Karisidenan Surakarta. Sehingga pengamanan Kota Solo dan kabupaten sekitarnya mendapat penambahan kekuatan.
"Termasuk dari Brimob, Sabhara, dan intelejen kami perkuat,” kata Condro Kirono kepada wartawan usai gelar pasukan Operasi Lilin Candi 2016 dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017 di Solo, kemarin.
Polda Jateng terus berkoordinasi dengan Datesemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri. Apabila terdapat terduga teroris yang memiliki keterkaitan dengan Solo maupun daerah lain di Jateng, pihaknya siap mem-backup Densus 88.
Sejauh ini, Polda Jateng masih menunggu pengembangan para terduga teroris yang ditangkap. Pada sisi lain, Kota Solo memiliki karakteristik yang memerlukan kekuatan tambahan dari Polda Jateng.
Seperti tempat ibadahnya banyak, serta dinamika kota saat pergantian tahun lebih tinggi dibanding Semarang. Kota Solo juga sebagai tempat tujuan wisata, seperti Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran.
Dengan demikian, masyarakat dari berbagai daerah banyak yang berkunjung ke Kota Bengawan. Sementara dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru di Jateng sebanyak 9.875 personel Polri dikerahkan, ditambah kekuatan dari unsur TNI dan Pemerintah Daerah.
Sebanyak 1.029 pos pengamanan dan pelayanan disiapkan di berbagai titik. Seperti gereja, obyek keramaian, mall, dan tempat tempat wisata. Polisi akan sterilisasi gereja yang digunakan untuk perayaan Natal sebagai antisipasi aksi terorisme.
Gangguan Kamtibmas juga diwaspadai, di antaranya pencurian dengan kekerasan, pencurian rumah kosong yang ditinggal penghuninya, hingga pembiusan dan copet di terminal.
“Ormas juga dilarang sweeping dan kami tindak tegas apabila ada yang melakukan,” tegas Kapolda.
Tak kalah penting adalah kelancaran lalu lintas dan menekan angka kecelakaan. Kapolda juga menyebutkan mengenai perkembangan penanganan kasus perusakan dan penganiayaan di restoran Social Kitchen di Solo yang dilakukan salah satu ormas.
Tercatat pelaku berjumlah lebih dari 20 orang dengan memakai sebo (penutup muka). Lima orang pimpinan ormas yang bersangkutan telah ditangkap dan ditahan di Polda Jateng. Polisi juga baru saja menangkap tiga orang lainnya.
Para korban juga telah dimintai keterangan terkait kasus itu. Selain perusakan dan penganiayaan, para pelaku di antaranya diduga juga melakukan perampasan barang, dan uang dari kasir.
"Yang lainnya masih terus dikejar, sehingga kami imbau untuk menyerahkan diri," tegasnya.
Mereka yang ditangkap didalami perannya masing masing. Lima orang sebagai pimpinan posisinya sebagai ketua, sekretaris, humas, pengacara, dan pelatih fisik di ormas yang bersangkutan.
Barang bukti yang disita antara lain handphone, helm, sebo, kendaraan yang dipakai, jaket, dan pentungan. Kapolresta Solo Kombes Ahmad Lutfi mengatakan, pihaknya memberikan jaminan keamanan saat perayaan Natal dan Tahun Baru.
Sehingga masyarakat tidak perlu takut menjalankan ibadah. “Kami sudah siapkan anggota untuk pengamanan gereja saat Natal,” ungkap Ahmad Lutfi.
Pengamanan Natal dan Tahun Baru di Solo melibatkan 458 personel Polisi, 100 Brimob, dan instansi lainnya 517 personel.
(maf)