Keseriusan Malaysia Dipertanyakan Terkait Penculikan Dua WNI

Kamis, 17 November 2016 - 11:59 WIB
Keseriusan Malaysia Dipertanyakan Terkait Penculikan Dua WNI
Keseriusan Malaysia Dipertanyakan Terkait Penculikan Dua WNI
A A A
JAKARTA - Keseriusan Malaysia dalam kesepakatan bersama Indonesia dan Filipina tentang menjaga perairan perbatasan dipertanyakan. Pasalnya, dua warga negara Indonesia (WNI) diculik oleh kelompok perompak di Perairan Sabah, Malaysia, 5 November lalu.

Adapun pada 5 Mei 2016, Indonesia, Malaysia dan Filipina telah sepakat menjaga perairan perbatasan dengan patroli bersama.

"Mempertanyakan komitmen Malaysia menjaga perairannya patroli bersama, tidak boleh sekadar ide tapi harus berjalan," ujar ‎Anggota Komisi I DPR RI Zainudin Amali di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (17/11/2016).

Menurut Amali, ‎pernyataan Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang menginginkan militer Indonesia dan Malaysia memasuki wilayah teritorialnya untuk memburu kelompok separatis Abu Sayyaf bisa dimanfaatkan Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

"Ini harus manfaatkan betul jaminan pelayaran kita tak akan terjadi lagi penyanderaan. Jangan sampai kita terus menerus menebus warga kita yang disandera, kita harus bertindak cepat," ungkap Koordinator bidang Pembangunan Daerah Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar ini.

Tentunya kata dia, keselamatan para Sandera yang paling utama diperhatikan. ‎‎Diketahui, dua WNI yang diculik kelompok perompak di Perairan Sabah, Malaysia itu asal Buton, Sulawesi Tenggara. Mereka diculik dari dua kapan berbeda yang melaut di perairan itu.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5425 seconds (0.1#10.140)