Wakil Presiden Jusuf Kalla Buka Sidang Interpol ke-85 di Bali
A
A
A
BALI - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) resmi membuka Sidang Umum Interpol ke-85 resmi tepat pukul 11.00 WITA di Nusa Dua, Bali, Senin (7/11/2016).
Peresmian Sidang Umum Interpol ke 85 ini dihadiri oleh Presiden ICPO Mireille Ballestrazzi, Sekjen ICPO Juergen Stock, Menko Polhukam Wiranto, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Bali Made Mangku, dan Kasetwapres Mohammad Oemar.
Dalam sambutannya, JK mengucapkan terima kasih atas kehadiran 190 delegasi negara yang sudah menghadiri Sidang Umum Interpol ke-85. "Saya mau menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo yang berhalangan hadir. Selamat datang seluruh peserta delegasi," ujar JK di BNDCC Nusa Dua, Bali, Senin (7/11/2016).
Menurut JK, tugas dari kepolisan semakin bertambah salah satunya itu kejahatan di dunia maya atau internet. Dengan begitu, Sidang Interpol bukan hanya dijadikan seremonial tahunan tapi bentuk ekspresi kepentingan global dalam melindungi dan mengamankan dunia.
"Perkembangan teknologi mempermudah penyebaran radikalisme lewat internet, bahkan bisa disalahgunakan juga seperti membuat bom dan peledak. Kelompok ISIS adalah salah satu contoh Indonesia tidak imun terhadap radikalisme," tutur JK.
Selain itu juga ada pembahasan teroris juga tidak luput jadi kejahatan luar biasa maka dari itu anggota interpol harus menitikberatkan reformasi intelijen.
"Indonesia memang sudah dapat pengakuan bisa berantas teroris tapi soal pencegahan belum. Maka dari itu pertukaran informasi intelijen dan kerja sama dunia jadi penting dalam pembahasan di interpol," pungkas JK.
Peresmian Sidang Umum Interpol ke 85 ini dihadiri oleh Presiden ICPO Mireille Ballestrazzi, Sekjen ICPO Juergen Stock, Menko Polhukam Wiranto, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Bali Made Mangku, dan Kasetwapres Mohammad Oemar.
Dalam sambutannya, JK mengucapkan terima kasih atas kehadiran 190 delegasi negara yang sudah menghadiri Sidang Umum Interpol ke-85. "Saya mau menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo yang berhalangan hadir. Selamat datang seluruh peserta delegasi," ujar JK di BNDCC Nusa Dua, Bali, Senin (7/11/2016).
Menurut JK, tugas dari kepolisan semakin bertambah salah satunya itu kejahatan di dunia maya atau internet. Dengan begitu, Sidang Interpol bukan hanya dijadikan seremonial tahunan tapi bentuk ekspresi kepentingan global dalam melindungi dan mengamankan dunia.
"Perkembangan teknologi mempermudah penyebaran radikalisme lewat internet, bahkan bisa disalahgunakan juga seperti membuat bom dan peledak. Kelompok ISIS adalah salah satu contoh Indonesia tidak imun terhadap radikalisme," tutur JK.
Selain itu juga ada pembahasan teroris juga tidak luput jadi kejahatan luar biasa maka dari itu anggota interpol harus menitikberatkan reformasi intelijen.
"Indonesia memang sudah dapat pengakuan bisa berantas teroris tapi soal pencegahan belum. Maka dari itu pertukaran informasi intelijen dan kerja sama dunia jadi penting dalam pembahasan di interpol," pungkas JK.
(kri)