Tuan Rumah Sidang Umum Interpol, Polisi Indonesia Diakui Dunia
A
A
A
JAKARTA - November mendatang Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan Sidang Umum Interpol ke- 85. Rencananya acara akan dilaksanakan di Nusa Dua Bali.
Acara tersebut berlangsung sejak 7-10 November 2016. Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi ikut menghadiri pawai 190 bendera negara menambut pelaksanaan Sidang Umum Interpol.
"Itu membuktikan Indonesia sangat diapresiasi oleh dunia dalam menjaga keamanan Indonesia diakui dunia," ujar Retno di Kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (30/10/2016).
Bahkan, kata dia tahun 2019 Indonesia akan mengajukan diri sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan tema Kontribusi Perdamaian Dunia.
"Masalah tantangan dunia itu banyak sekali yang tidak bisa selesai. Misalnya terorisme, perdagangan manusia. Itu tantangan dunia, jadi harus kerja sama internasional tidak bisa ditangani sendiri," ucapnya.
Sidang Umum Interpol ke-85 rencananya akan akan dihadiri kurang lebih 1.000 polisi dari 190 negara. Ada tiga isu yang dibahas dalam sidang itu, persoalan terorisme, cyber crime dan organized crime.
Acara tersebut berlangsung sejak 7-10 November 2016. Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi ikut menghadiri pawai 190 bendera negara menambut pelaksanaan Sidang Umum Interpol.
"Itu membuktikan Indonesia sangat diapresiasi oleh dunia dalam menjaga keamanan Indonesia diakui dunia," ujar Retno di Kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (30/10/2016).
Bahkan, kata dia tahun 2019 Indonesia akan mengajukan diri sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan tema Kontribusi Perdamaian Dunia.
"Masalah tantangan dunia itu banyak sekali yang tidak bisa selesai. Misalnya terorisme, perdagangan manusia. Itu tantangan dunia, jadi harus kerja sama internasional tidak bisa ditangani sendiri," ucapnya.
Sidang Umum Interpol ke-85 rencananya akan akan dihadiri kurang lebih 1.000 polisi dari 190 negara. Ada tiga isu yang dibahas dalam sidang itu, persoalan terorisme, cyber crime dan organized crime.
(kur)