Laode Ida Sebut Ada Agenda Politik di Balik Kasus Irman Gusman
A
A
A
JAKARTA - Mantan Wakil Ketua DPD Laode Ida menilai, pencopotan Irman Gusman dari jabatannya sebagai Ketua DPD dinilai terburu-buru, dia menduga ada manuver politik di balik pencopotan Irman.
“Itu (asumsi agenda politik) tidak salah kalau tidak sedikit ada hidden agenda di balik manuver percepatan (pencopotan Irman Gusman)," kata Laode Ida, di Jakarta, Rabu (12/10/2016).
"Di tengah kegirangan sebagian anggota itu, di tengah tertangkapnya Irman Gusman. Itu saya kira untuk menyingkirkan dia berarti ada agenda politik di DPD,” imbuhnya.
Lebih dari 12 tahun, Irman Gusman menjadi pimpinan DPD RI, menurut Laode, selama 10 tahun dirinya pimpin lembaga itu bersama Irman.
Menurutnya, Irman Gusman merupakan figur yang berjasa dalam membesarkan nama DPD. Anggota Ombudsman ini mengaku ada pihak-pihak yang ingin melengserkan Irman dari posisinya.
Dia pun yakin bahwa sahabatnya tersebut bukanlah target utama KPK. “Karena dia figur yang cukup berjasa di DPD 12 tahun lebih," ungkapnya.
"Sekitar 12 tahun menjabat sebagai pimpinan DPD, 10 tahun bersama saya. Dia adalah korban ikutan yang pada tingkat tertentu boleh dikatakan tidak menjadi target operasi KPK sebetulnya,” tandas Laode Ida.
“Itu (asumsi agenda politik) tidak salah kalau tidak sedikit ada hidden agenda di balik manuver percepatan (pencopotan Irman Gusman)," kata Laode Ida, di Jakarta, Rabu (12/10/2016).
"Di tengah kegirangan sebagian anggota itu, di tengah tertangkapnya Irman Gusman. Itu saya kira untuk menyingkirkan dia berarti ada agenda politik di DPD,” imbuhnya.
Lebih dari 12 tahun, Irman Gusman menjadi pimpinan DPD RI, menurut Laode, selama 10 tahun dirinya pimpin lembaga itu bersama Irman.
Menurutnya, Irman Gusman merupakan figur yang berjasa dalam membesarkan nama DPD. Anggota Ombudsman ini mengaku ada pihak-pihak yang ingin melengserkan Irman dari posisinya.
Dia pun yakin bahwa sahabatnya tersebut bukanlah target utama KPK. “Karena dia figur yang cukup berjasa di DPD 12 tahun lebih," ungkapnya.
"Sekitar 12 tahun menjabat sebagai pimpinan DPD, 10 tahun bersama saya. Dia adalah korban ikutan yang pada tingkat tertentu boleh dikatakan tidak menjadi target operasi KPK sebetulnya,” tandas Laode Ida.
(maf)