Mensos Khawatirkan Media Sosial Pengaruhi Perkembangan Anak
A
A
A
JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menyatakan kekhawatirannya mengenai perkembangan media sosial saat ini. Menurutnya, peran dari media sosial berpengaruh pada perlindungan anak, terlebih anak di ASEAN yang paling disoroti.
"Adanya kekhawatiran yang dilihat yaitu peran media online atau internet. Dan pengaruhnya terhadap upaya perlindungan anak-anak di negara ASEAN," ujar Khofifah, usai melakukan pembicaraan secara informal dengan para menteri se-ASEAN di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng selatan, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2016).
Berdasarkan hasil pertemuan dengan para menteri se-ASEAN dalam acara The 9th ASEAN Ministerial Meeting on Social Welfare and Development and Its Related Meetings, pihaknya telah membahas hal tersebut.
"Saya rasa kita akan memasuki proses pembahasan berikutnya. Tadi sudah bahas itu bersama-sama. Nanti siang kita akan masuk diskusi kembali," jelasnya.
Ia menuturkan, bahwa masih akan membahas serta berdiskusi sejauh mana pembahasan berbagai negara mengenai masalah seputar anak, lansia, serta penyandang disabilitas.
"Kita lihat dari berbagai dinamika pendekatan yang dilakukan diberbagai negara ASEAN itu menjadi penting untuk didiskusikan awal oleh para petingginya. Ya dibicarakan oleh para menterinya mendiskusikan di awal secara informal tetapi formalnya nanti siang," tandasnya.
Pertemuan tingkat regional ini mengikutsertakan pemerintah dan lembaga non pemerintah se-ASEAN. Isu yang dibahas seputar kesejahteraan sosial dan pembangunan.
"Ya ini adalah bagaimana memberikan perlindungan kepada person disabillity kemudian lansia, dan anak, ini yang akan kita bangun dari kekuatan maupun negara di ASEAN," tutup Khofifah.
"Adanya kekhawatiran yang dilihat yaitu peran media online atau internet. Dan pengaruhnya terhadap upaya perlindungan anak-anak di negara ASEAN," ujar Khofifah, usai melakukan pembicaraan secara informal dengan para menteri se-ASEAN di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng selatan, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2016).
Berdasarkan hasil pertemuan dengan para menteri se-ASEAN dalam acara The 9th ASEAN Ministerial Meeting on Social Welfare and Development and Its Related Meetings, pihaknya telah membahas hal tersebut.
"Saya rasa kita akan memasuki proses pembahasan berikutnya. Tadi sudah bahas itu bersama-sama. Nanti siang kita akan masuk diskusi kembali," jelasnya.
Ia menuturkan, bahwa masih akan membahas serta berdiskusi sejauh mana pembahasan berbagai negara mengenai masalah seputar anak, lansia, serta penyandang disabilitas.
"Kita lihat dari berbagai dinamika pendekatan yang dilakukan diberbagai negara ASEAN itu menjadi penting untuk didiskusikan awal oleh para petingginya. Ya dibicarakan oleh para menterinya mendiskusikan di awal secara informal tetapi formalnya nanti siang," tandasnya.
Pertemuan tingkat regional ini mengikutsertakan pemerintah dan lembaga non pemerintah se-ASEAN. Isu yang dibahas seputar kesejahteraan sosial dan pembangunan.
"Ya ini adalah bagaimana memberikan perlindungan kepada person disabillity kemudian lansia, dan anak, ini yang akan kita bangun dari kekuatan maupun negara di ASEAN," tutup Khofifah.
(kri)