Idul Adha, Keluarga Damayanti Hingga Bupati Banyuasin Datangi KPK
A
A
A
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka jadwal kunjungan bagi para keluarga tahanan pada Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriah yang jatuh pada hari ini, Senin (12/9/2016).
Momen tersebut pun dimanfaatkan oleh sejumlah pengunjung untuk menjenguk para tahanan yang berstatus tersangka korupsi. Hingga pukul 12.30 WIB, telah hadir kekuarga Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian. Keluarga yang datang tampak membawa oleh-oleh buat Yan. Mereka tak mau memberikan komentar sedikitpun kepada wartawan.
Yan ditangkap KPK pada 5 September 2016 karena menerima suap proyek ijon di Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Suap digunakan Yan untuk berhaji bersama istrinya. Celaka bagi Yan, dia justru ditangkap sesaat sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Selain itu, hadir pula keluarga dari mantan Anggota Komisi V DPR, Damayanti Wisnu Putranti. Senada dengan keluarga Yan Anton, keluarga terdakwa kasus pembangunan infrastruktur jalan di Maluku dan Maluku Utara tersebut juga enggan memberikan keterangan.
Belakangan, hadir pula kelaurga dari Ketua Hakim Pengadilan Negeri Kepahiang sekaligus Hakim Tipikor Bengkulu, Janner Purba. Janner diketahui terlibat dalam kasus dugaan korupsi penyalahgunaan honor dewan pembina RSUD M Yunus Bengkulu tahun anggaran 2011.
Momen tersebut pun dimanfaatkan oleh sejumlah pengunjung untuk menjenguk para tahanan yang berstatus tersangka korupsi. Hingga pukul 12.30 WIB, telah hadir kekuarga Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian. Keluarga yang datang tampak membawa oleh-oleh buat Yan. Mereka tak mau memberikan komentar sedikitpun kepada wartawan.
Yan ditangkap KPK pada 5 September 2016 karena menerima suap proyek ijon di Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Suap digunakan Yan untuk berhaji bersama istrinya. Celaka bagi Yan, dia justru ditangkap sesaat sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Selain itu, hadir pula keluarga dari mantan Anggota Komisi V DPR, Damayanti Wisnu Putranti. Senada dengan keluarga Yan Anton, keluarga terdakwa kasus pembangunan infrastruktur jalan di Maluku dan Maluku Utara tersebut juga enggan memberikan keterangan.
Belakangan, hadir pula kelaurga dari Ketua Hakim Pengadilan Negeri Kepahiang sekaligus Hakim Tipikor Bengkulu, Janner Purba. Janner diketahui terlibat dalam kasus dugaan korupsi penyalahgunaan honor dewan pembina RSUD M Yunus Bengkulu tahun anggaran 2011.
(kri)