Budi Gunawan Dilantik Jadi Kepala BIN Besok?
A
A
A
JAKARTA - Komisi I DPR akhirnya menyetujui Komjen Pol Budi Gunawan alias BG sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Sutiyoso.
Namun belum ada informasi resmi dari pihak Istana kapan jenderal bintang tiga yang masih menjabat Wakapolri itu akan dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya belum dapat informasi soal pelantikan BG. Nanti saya tanya informasinya," kata Juru Bicara Presiden Johan Budi SP saat dihubungi Sindonews, Kamis (8/9/2016).
Dihubungi terpisah, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, pelantikan BG disinyalir akan dilakukan Presiden dalam waktu dekat ini.
Neta memprediksi, BG akan dilantik setelah Jokowi pulang dari Laos antara Jumat atau selepas Hari Raya Idul Adha. "Kemungkinan begitu (BG dilantik hari Jumat). Informasinya setelah presiden pulang dari Laos," ujarnya.
BG berhasil mulus menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) sebagai Kepala BIN. Persetujuan itu diberikan Komisi I setelah menggelar rapat internal. Kini BG tinggal selangkah lagi untuk memimpin lembaga 'mata dan telinga presiden' itu.
Namun belum ada informasi resmi dari pihak Istana kapan jenderal bintang tiga yang masih menjabat Wakapolri itu akan dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya belum dapat informasi soal pelantikan BG. Nanti saya tanya informasinya," kata Juru Bicara Presiden Johan Budi SP saat dihubungi Sindonews, Kamis (8/9/2016).
Dihubungi terpisah, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, pelantikan BG disinyalir akan dilakukan Presiden dalam waktu dekat ini.
Neta memprediksi, BG akan dilantik setelah Jokowi pulang dari Laos antara Jumat atau selepas Hari Raya Idul Adha. "Kemungkinan begitu (BG dilantik hari Jumat). Informasinya setelah presiden pulang dari Laos," ujarnya.
BG berhasil mulus menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) sebagai Kepala BIN. Persetujuan itu diberikan Komisi I setelah menggelar rapat internal. Kini BG tinggal selangkah lagi untuk memimpin lembaga 'mata dan telinga presiden' itu.
(maf)