KLB, PKPI Kukuhkan Hendropriyono sebagai Ketua Umum
A
A
A
JAKARTA - Jendral TNI (Purn) AM Hendropriyono terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Millenium, Jakarta, Sabtu 28 Agustus 2016 malam. KLB itu dihadiri oleh 33 DPD dan 498 Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) se-Indonesia.
Dalam pidato politiknya, Hendropriyono mengatakan, bahwa terpilihnya sebagai Ketua Umum tidak pernah ia duga. Di tengah masa pensiunnya dari dunia politik, kata dia, dirinya justru mendapat amanah terhormat dan berat untuk memimpin PKPI.
"Sebagai prajurit Saptamarga, karena perkembangan keadaan strategis global dan nasional yang memprihatinkan sekarang, dengan ini saya menyatakan siap untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya," tuturnya.
Hendropriyono juga memaparkan strateginya untuk membangun PKPI dengan cara terus melahirkan kader-kader bangsa secara terencana, bertingkat, dan berlanjut.
"Dengan pola strategi, menempatkan tokoh-tokoh senior sebagai penasihat, tokoh-tokoh senior bercampur junior sebagai para pakar, dan menggerakkan tokoh muda sebagai pengurus dari tingkat nasional hingga desa, serta melibatkan organisasi masyarakat untuk mencapai visi dan misi partai," katanya.
Menurut Hendropriyono, peremajaan PKPI dalam pewarisan nilai-nilai dasar Pancasila dan UUD 1945 adalah keniscayaan. Untuk itu harus dilaksanakan dengan segera guna menghadapi berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. Prinsip yang harus dipegang teguh adalah empat Pilar Kebangsaan, yakni: Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.
Diakhir pidatonya, Hendropriyono mengajak kader PKPI se-Indonesia yang berada di persimpangan jalan untuk kembali ke PKPI hasil KLB, untuk bersama-sama mewujudkan kehidupan rakyat Indonesia yang aman dan sejahtera lahir batin.
KLB PKPI dibuka oleh Pendiri dan Ketua Dewan Penasehat Jendral TNI (Purn) Try Sutrisno, mantan Ketua Umum PKPI Isran Noor, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, dan Ketua DPR RI Ade Komarudin.
Kemudian, Ketua DPD RI Irman Gusman dan Ketua Fraksi PDIP MPR RI Achmad Basarah, Wasekjen Partai Hanura Sarbini dan Muhammad Pradana.
Dalam pidato politiknya, Hendropriyono mengatakan, bahwa terpilihnya sebagai Ketua Umum tidak pernah ia duga. Di tengah masa pensiunnya dari dunia politik, kata dia, dirinya justru mendapat amanah terhormat dan berat untuk memimpin PKPI.
"Sebagai prajurit Saptamarga, karena perkembangan keadaan strategis global dan nasional yang memprihatinkan sekarang, dengan ini saya menyatakan siap untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya," tuturnya.
Hendropriyono juga memaparkan strateginya untuk membangun PKPI dengan cara terus melahirkan kader-kader bangsa secara terencana, bertingkat, dan berlanjut.
"Dengan pola strategi, menempatkan tokoh-tokoh senior sebagai penasihat, tokoh-tokoh senior bercampur junior sebagai para pakar, dan menggerakkan tokoh muda sebagai pengurus dari tingkat nasional hingga desa, serta melibatkan organisasi masyarakat untuk mencapai visi dan misi partai," katanya.
Menurut Hendropriyono, peremajaan PKPI dalam pewarisan nilai-nilai dasar Pancasila dan UUD 1945 adalah keniscayaan. Untuk itu harus dilaksanakan dengan segera guna menghadapi berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. Prinsip yang harus dipegang teguh adalah empat Pilar Kebangsaan, yakni: Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.
Diakhir pidatonya, Hendropriyono mengajak kader PKPI se-Indonesia yang berada di persimpangan jalan untuk kembali ke PKPI hasil KLB, untuk bersama-sama mewujudkan kehidupan rakyat Indonesia yang aman dan sejahtera lahir batin.
KLB PKPI dibuka oleh Pendiri dan Ketua Dewan Penasehat Jendral TNI (Purn) Try Sutrisno, mantan Ketua Umum PKPI Isran Noor, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, dan Ketua DPR RI Ade Komarudin.
Kemudian, Ketua DPD RI Irman Gusman dan Ketua Fraksi PDIP MPR RI Achmad Basarah, Wasekjen Partai Hanura Sarbini dan Muhammad Pradana.
(mhd)