SBY Ambil Alih Posisi Ruhut di Koordinator Jubir Demokrat
SBY Ambil Alih Posisi Ruhut di Koordinator Jubir Demokrat
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengkudeta alias mengambil alih posisi Ruhut Sitompul dari jabatan Koordinator Juru Bicara (Jubir) Demokrat.
"Berkaitan dengan pernyataan kembali kepengurusan ke depan, tim juru bicara akan langsung dipimpin Pak SBY," kata Ruhut Sitompul saat jumpa pers di Ruang Rapat Fraksi Partai Demokrat, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (22/8/2016).
Ruhut pun telah mendengar langsung penjelasan SBY mengenai pemecatannya dari jabatan koordinator Jubir Partai Demokrat. Penjelasan itu disampaikan saat keduanya melakukan pertemuan di sebuah tempat siang tadi.
Namun Ruhut enggan membeberkan alasan apa dirinya diberhentikan dari jabatan koordinator Jubir Demokrat itu. Anggota Komisi III DPR ini membantah bahwa dirinya dipecat dari jabatan itu karena sering berseberangan dengan sikap partai.
(Baca juga: Di Twitter Ruhut Bilang: Kacian Deh Apa Pak SBY Berani Pecat)
Sikap berseberangan itu seperti mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014 dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ruhut mengatakan, dirinya tidak akan pindah ke partai politik (parpol) lain jika dipecat sebagai kader Demokrat. "Demokrat bukan partaiku yang pertama, Demokrat partaiku yang terakhir, kalau aku dipecat, aku independen seperti Pak Ahok," pungkasnya.
"Berkaitan dengan pernyataan kembali kepengurusan ke depan, tim juru bicara akan langsung dipimpin Pak SBY," kata Ruhut Sitompul saat jumpa pers di Ruang Rapat Fraksi Partai Demokrat, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (22/8/2016).
Ruhut pun telah mendengar langsung penjelasan SBY mengenai pemecatannya dari jabatan koordinator Jubir Partai Demokrat. Penjelasan itu disampaikan saat keduanya melakukan pertemuan di sebuah tempat siang tadi.
Namun Ruhut enggan membeberkan alasan apa dirinya diberhentikan dari jabatan koordinator Jubir Demokrat itu. Anggota Komisi III DPR ini membantah bahwa dirinya dipecat dari jabatan itu karena sering berseberangan dengan sikap partai.
(Baca juga: Di Twitter Ruhut Bilang: Kacian Deh Apa Pak SBY Berani Pecat)
Sikap berseberangan itu seperti mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014 dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ruhut mengatakan, dirinya tidak akan pindah ke partai politik (parpol) lain jika dipecat sebagai kader Demokrat. "Demokrat bukan partaiku yang pertama, Demokrat partaiku yang terakhir, kalau aku dipecat, aku independen seperti Pak Ahok," pungkasnya.
(maf)
Explore More