Nasionalisme Bukan Sekadar Slogan di Spanduk
A
A
A
JAKARTA - Semua usaha harus bermuara dan berdampak pada kepentingan nasional serta ke-Indonesian kita seperti keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kebhinekaan dan konstitusi.
Politikus Senayan Eva Kusuma Sundari mengatakan, pemuda harus bisa berkontribusi menghadirkan persatuan di tengah intoleransi yang cenderung memecah belah bangsa. Alasannya, nasionalisme harus terukur tidak sekadar ditunjukan dalam bentuk slogan, spanduk, propaganda atau seragam.
"Apalagi adanya ancaman radikalisme dan terorisme yang jelas ingin memecah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Eva, Jumat (19/8/2016).
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menambahkan, anak muda kini banyak yang mengekspresikan kecintaannya ke negeri dengan ekspresi kekinian. Misalnya, kata dia ekonomi kreatif yang mencirikan kemandirian, mengembangkan sikap terbuka sehingga mampu bertoleransi dengan yang berbeda dengannya (Baca: Bendera Pusaka Diarak ke Istana dengan Kereta Kencana)
Senada dengan Eva Kusuma Sundari, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Isfah Abidal Aziz menyampaikan, penguatan jargon atau pepatah hubbul wathan minal iman yang memiliki arti cinta Tanah Air sebagian dari iman bisa memperkokoh nasionalisme sebagai benteng NKRI dari ancaman radikalisme dan terorisme. (Baca: HUT RI ke-71, Kaka Cs Nyanyikan Lagu Mars Slank di Istana)
"Jargon hubbul wathan minal iman itu sebagai bentuk akumulasi dari menyatunya antara Islam dengan nasionalisme yang disampaikan oleh Hadhratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari," jelas Isfah.
Politikus Senayan Eva Kusuma Sundari mengatakan, pemuda harus bisa berkontribusi menghadirkan persatuan di tengah intoleransi yang cenderung memecah belah bangsa. Alasannya, nasionalisme harus terukur tidak sekadar ditunjukan dalam bentuk slogan, spanduk, propaganda atau seragam.
"Apalagi adanya ancaman radikalisme dan terorisme yang jelas ingin memecah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Eva, Jumat (19/8/2016).
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menambahkan, anak muda kini banyak yang mengekspresikan kecintaannya ke negeri dengan ekspresi kekinian. Misalnya, kata dia ekonomi kreatif yang mencirikan kemandirian, mengembangkan sikap terbuka sehingga mampu bertoleransi dengan yang berbeda dengannya (Baca: Bendera Pusaka Diarak ke Istana dengan Kereta Kencana)
Senada dengan Eva Kusuma Sundari, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Isfah Abidal Aziz menyampaikan, penguatan jargon atau pepatah hubbul wathan minal iman yang memiliki arti cinta Tanah Air sebagian dari iman bisa memperkokoh nasionalisme sebagai benteng NKRI dari ancaman radikalisme dan terorisme. (Baca: HUT RI ke-71, Kaka Cs Nyanyikan Lagu Mars Slank di Istana)
"Jargon hubbul wathan minal iman itu sebagai bentuk akumulasi dari menyatunya antara Islam dengan nasionalisme yang disampaikan oleh Hadhratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari," jelas Isfah.
(kur)