Mensos Sampaikan Ucapan Selamat Hari Kemanusiaan Sedunia
A
A
A
JAKARTA - Tanggal 19 Agustus menandai hari terjadinya pengeboman di kantor pusat Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) di Baghdad yang menewaskan 22 orang relawan kemanusiaan. Untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai bantuan kemanusiaan sedunia dan orang-orang yang menaruh hidup mereka dalam risiko demi memberikan pelayanan kemanusiaan, Majelis Umum PBB kemudian menetapkan tanggal 19 Agustus sebagai Hari Kemanusiaan Sedunia (HKS) pada tahun 2008.
Peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia dilakukan selain untuk memperingati mereka yang kehilangan nyawa dalam melakukan upaya kemanusiaan, juga untuk membangun kesadaran publik mengenai urusan kemanusiaan serta upaya kemanusiaan yang dapat dilakukan mereka. Setiap orang dapat menjadi pelaku kemanusiaan dan bermanfaat bagi orang yang membutuhkan bantuan.
“Kiranya momentum ini menjadikan motivasi dan semangat untuk berbuat lebih banyak atas nama kemanusiaan,” ujar Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa, Kamis (18/8/2016).
Menurutnya, tantangan penanggulangan bencana di tingkat global, regional dan nasional yang semakin rumit membutuhkan keberadaan personel yang kompeten. Penguatan kesiapsiagaan untuk respons bencana, kata dia adalah prioritas.
Dia menambahkan, mitigasi risiko dan penanganan dampak bencana mensyaratkan hubungan antara urusan kemanusiaan dan pembangunan untuk memastikan keselarasan yang lebih baik antara karya-karya kemanusiaan dan pembangunan, penguatan risiko bencana dan respons bencana yang lebih efektif.
"Kita tidak bisa mengelak lagi, yang harus dilakukan yakni mereduksi kemungkinan risiko bencana, membangun antisipasi dini masyarakat di daerah-daerah rawan bencana dan dengan peta yang tersedia.” jelasnya. (Baca: PKPU Berhasil Salurkan Bantuan di Perbatasan Suriah)
Mensos Khofifah Indar Parawansa atas nama Pemerintah Indonesia dalam memberi arahan Pelatihan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Tingkat Madya di Tagana Training Center, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat juga menyampaikan ucapan selamat memperingati Hari Kemanusiaan Sedunia.
Peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia dilakukan selain untuk memperingati mereka yang kehilangan nyawa dalam melakukan upaya kemanusiaan, juga untuk membangun kesadaran publik mengenai urusan kemanusiaan serta upaya kemanusiaan yang dapat dilakukan mereka. Setiap orang dapat menjadi pelaku kemanusiaan dan bermanfaat bagi orang yang membutuhkan bantuan.
“Kiranya momentum ini menjadikan motivasi dan semangat untuk berbuat lebih banyak atas nama kemanusiaan,” ujar Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa, Kamis (18/8/2016).
Menurutnya, tantangan penanggulangan bencana di tingkat global, regional dan nasional yang semakin rumit membutuhkan keberadaan personel yang kompeten. Penguatan kesiapsiagaan untuk respons bencana, kata dia adalah prioritas.
Dia menambahkan, mitigasi risiko dan penanganan dampak bencana mensyaratkan hubungan antara urusan kemanusiaan dan pembangunan untuk memastikan keselarasan yang lebih baik antara karya-karya kemanusiaan dan pembangunan, penguatan risiko bencana dan respons bencana yang lebih efektif.
"Kita tidak bisa mengelak lagi, yang harus dilakukan yakni mereduksi kemungkinan risiko bencana, membangun antisipasi dini masyarakat di daerah-daerah rawan bencana dan dengan peta yang tersedia.” jelasnya. (Baca: PKPU Berhasil Salurkan Bantuan di Perbatasan Suriah)
Mensos Khofifah Indar Parawansa atas nama Pemerintah Indonesia dalam memberi arahan Pelatihan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Tingkat Madya di Tagana Training Center, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat juga menyampaikan ucapan selamat memperingati Hari Kemanusiaan Sedunia.
(kur)