Usut Testimoni Freddy Budiman, Tim Berangkat ke Nusakambangan

JAKARTA - Tim independen terus menelusuri pengakuan terpidana mati Freddy Budiman yang disampaikan kepada Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar mengenai aliran dana ke oknum penegak hukum.

Tim independen yang beranggotakan berbagai unsur, termasuk kepolisian akan bertolak ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Seperti diketahui, Haris Azhar mengaku bertemu Freddy di Lapas Nusakambangan pada 2014 silam. Saat itu Freddy mengaku pernah memberi uang kepada oknum penegak hukum. Freddy telah dieksekusi mati pada 29 Juli lalu.

"Tim independen hari ini merencanakan keberangkatan ke Nusakambangan. Kemudian juga merencanakan koordinasi lebih lanjut dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk melihat apakah benar, ada aliran dana dari saudara Freddy Budiman kepada pihak-pihak tertentu," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar saat menghadiri acara bertajuk Bergerak Bersama Melawan Narkoba, di Parkir Selatan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu 14 Agustus 2016.

Boy mengungkapkan kerja sama dengan berbagai pihak dibutuhkan untuk membuktikan apa yang disampaikan Haris Azhar. "Ini sedang kita teliti lebih lanjut, perlu ini kita melakukan kerjasama dengan pihak PPATK. Mudah-mudahan kita segera menemukan titik terang," tandasnya. (Baca juga: Diusut, Curhat Freddy Budiman Beri 0 M kepada Pejabat Polri)

Menurut dia, jika pernyataan Haris Azhar benar maka pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk mengungkap apa yang pernah diceritakan Freddy.