Jaringan Teroris KGR Ditangkap, Pemerintah Diminta Perketat Pengawasan
Jaringan Teroris KGR Ditangkap, Pemerintah Diminta Perketat Pengawasan
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah diminta lebih memperketat pengawasan, baik dalam negeri maupun terhadap jaringan luar negeri menyusul tertangkapnya jaringan teroris Kitabah Gonggong Rebus (KGR) oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri.
Anggota Komisi I DPR Dimyati Natakusumah mengatakan, pengetatan pengawasan ini agar penyanderaan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) tidak terulang. Upaya tersebut juga perlu dilakukan untuk mengembalikan nama Indonesia sebagai negara yang aman dari teroris.
"Pengamanan harus diutamakan, selama ini kan bukan hanya saja orang yang masuk, juga ke luar, “ ujar Dimyati kepada Sindonews melalui telepon, Sabtu (6/8/2016).
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga mengkritik sikap pemerintah terkait WNI yang disandera oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina. Menurutnya, penyanderaan terhadap WNI harusnya tidak terulang. (Baca: Densus 88 Tangkap Kelompok Teroris Kitabah Gonggong Rebus)
"Inilah yang sangat lucu kan kita semua tahu, sudah tahu di jalur perbatasan tersebut pernah ada ABK yang disekap, dan terus dibiarkan sampai terjadi dan terjadi. Bukan hanya sekali, ini berulang kali. Ternyata semua dianggap biasa saja,” tandasnya.
Anggota Komisi I DPR Dimyati Natakusumah mengatakan, pengetatan pengawasan ini agar penyanderaan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) tidak terulang. Upaya tersebut juga perlu dilakukan untuk mengembalikan nama Indonesia sebagai negara yang aman dari teroris.
"Pengamanan harus diutamakan, selama ini kan bukan hanya saja orang yang masuk, juga ke luar, “ ujar Dimyati kepada Sindonews melalui telepon, Sabtu (6/8/2016).
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga mengkritik sikap pemerintah terkait WNI yang disandera oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina. Menurutnya, penyanderaan terhadap WNI harusnya tidak terulang. (Baca: Densus 88 Tangkap Kelompok Teroris Kitabah Gonggong Rebus)
"Inilah yang sangat lucu kan kita semua tahu, sudah tahu di jalur perbatasan tersebut pernah ada ABK yang disekap, dan terus dibiarkan sampai terjadi dan terjadi. Bukan hanya sekali, ini berulang kali. Ternyata semua dianggap biasa saja,” tandasnya.
(kur)
Explore More