Diminati Negara Lain, Jokowi Minta TNI Kembangkan Persenjataan
A
A
A
JAKARTA - TNI diminta terus meningkatkan alat utama sistem persenjataan (alutsista). TNI juga diharapkan terus memproduksi dan mengembangkan pertahanan untuk pemenuhan dan kemandirian pertahanan nasional.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, banyak negara lain menginginkan kerja sama dengan Indonesia dalam bidang persenjataan. Menurutnya peluang ini harus diperhitungkan secara detail dari sisi keuntungan dan kerugiannya terhadap kepentingan nasional, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
"Alat-alat ini antara lain transfer teknologi biasa, sekarang kita semua nawari itu," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Dia mengingatkan, produksi pertahanan dalam negeri sebaiknya mulai membuat desain alutsista yang memungkinkan negara memiliki hak cipta sendiri untuk ditawarkan kepada negara lain. Kesempatan itu terbuka lebar untuk menarik minat negara luar untuk bekerja sama. (Baca: KRI Cakalang 852 Perkuat Armada Tempur TNI AL)
"Tawaran-tawaran tersebut harus betul-betul dioptimalkan sehingga ada terobsan baru dalam pengadaan alat-alat pertahanan kita," tandasnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, banyak negara lain menginginkan kerja sama dengan Indonesia dalam bidang persenjataan. Menurutnya peluang ini harus diperhitungkan secara detail dari sisi keuntungan dan kerugiannya terhadap kepentingan nasional, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
"Alat-alat ini antara lain transfer teknologi biasa, sekarang kita semua nawari itu," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Dia mengingatkan, produksi pertahanan dalam negeri sebaiknya mulai membuat desain alutsista yang memungkinkan negara memiliki hak cipta sendiri untuk ditawarkan kepada negara lain. Kesempatan itu terbuka lebar untuk menarik minat negara luar untuk bekerja sama. (Baca: KRI Cakalang 852 Perkuat Armada Tempur TNI AL)
"Tawaran-tawaran tersebut harus betul-betul dioptimalkan sehingga ada terobsan baru dalam pengadaan alat-alat pertahanan kita," tandasnya.
(kur)