Stafsus Bidang Intelijen Diyakini Tak Tumpang Tindih dengan BIN
A
A
A
JAKARTA - Tugas staf khusus (Stafsus) presiden bidang intelijen nantinya diyakini tidak akan tumpang tindih dengan keberadaan Badan Intelijen Negara (BIN). Diketahui, mantan Kepala Badan Narkotika Nasional Gories Mere dikabarkan bakal menempati posisi Stafsus Presiden bidang Intelijen tersebut.
"Apanya yang tumpang tindih, sepertinya tidak," ujar Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di DPR Mulfachri Harahap di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/7/2016).
Menurut dia, justru posisi stafsus presiden bidang intelijen itu bisa meningkatkan koordinasi. Selain itu, posisi stafsus presiden bidang intelijen itu juga dianggap bisa membuat penghimpunan informasi yang dibutuhkan presiden dengan cepat.
"Sehingga presiden dapat merespons secepat mungkin informasi-informasi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan soal tumpang tindih," ungkap wakil ketua Komisi III DPR ini.
Di samping itu, Diaz Hendropriyono dikabarkan akan mengisi posisi Stafsus bidang Sosial. Mulfachri tak mempersoalkan niat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat Gories Mere dan Diaz Hendropriyono sebagai Stafsus Presiden.
"Di banyak negara, presiden dibantu banyak staf khusus juga. Apalagi Indonesia yang memiliki daerah yang luas, yang bentangan wilayah dari Sabang hingga Merauke, penduduk hingga 250 juta dan juga kompleksitas persoalan," ungkapnya.
Bahkan, dia berpendapat, jika perlu Presiden Jokowi memiliki 10 Stafsus. "Sepenuhnya Stafsus kewenangan presiden apa saja yang mendukung kinerja presiden," pungkasnya.
"Apanya yang tumpang tindih, sepertinya tidak," ujar Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di DPR Mulfachri Harahap di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/7/2016).
Menurut dia, justru posisi stafsus presiden bidang intelijen itu bisa meningkatkan koordinasi. Selain itu, posisi stafsus presiden bidang intelijen itu juga dianggap bisa membuat penghimpunan informasi yang dibutuhkan presiden dengan cepat.
"Sehingga presiden dapat merespons secepat mungkin informasi-informasi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan soal tumpang tindih," ungkap wakil ketua Komisi III DPR ini.
Di samping itu, Diaz Hendropriyono dikabarkan akan mengisi posisi Stafsus bidang Sosial. Mulfachri tak mempersoalkan niat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat Gories Mere dan Diaz Hendropriyono sebagai Stafsus Presiden.
"Di banyak negara, presiden dibantu banyak staf khusus juga. Apalagi Indonesia yang memiliki daerah yang luas, yang bentangan wilayah dari Sabang hingga Merauke, penduduk hingga 250 juta dan juga kompleksitas persoalan," ungkapnya.
Bahkan, dia berpendapat, jika perlu Presiden Jokowi memiliki 10 Stafsus. "Sepenuhnya Stafsus kewenangan presiden apa saja yang mendukung kinerja presiden," pungkasnya.
(kri)