Ramadhan Adalah Madrasah Rohani Asah Intelektual
A
A
A
JAKARTA - Syuhada dalam pengertian Islam adalah orang yang mati di jalan Allah yaitu mati syahid. Syuhada dalam pengertian sempit, dipahami sebagai berperang untuk membela keyakinan, dan mati disaksikan dan disambut oleh malaikat.
Padahal pengertian syuhada atau martir itu luas dan tidak hanya berkonteks berperang. Bisa juga ketika dia sedang menuntut ilmu dan meninggal, maka dia bisa dikatakan syuhada dalam hal ilmu.
Bahkan, orangtua yang berjuang mencari nafkah bagi istri dan anak-anaknya kemudian meninggal dunia dalam pekerjaannya, dia juga bisa dianggap sebagai syuhada.
"Karena martir dalam konsteks terorisme adalah kriminal atau pendosa karena melakukan pembunuhan, mengambil nyawa orang lain dengan cara yang tidak dibenarkan dalam Islam,” ujar Direktur Center for the Studi of Religion and Culture (CSRC) atau lebih dikenal sebagai Pusat Kajian Agama dan Budaya Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Irfan Abubakar, Kamis (30/06/2016).
Sementara itu, Wakil Ketua Lembaga Dakwah PBNU Maman Imanulhaq menjelaskan, bulan suci Ramadhan adalah madrasah rohani yang mengasah intelektual, emosional, dan spiritual bagi umat muslim dalam menjalani ritual ibadah puasa.
Maka itu, selain menjalani ibadah puasa yang khusuk, menjelang berakhirnya bulan suci ini, umat muslim juga wajib mengeluarkan zakat bagian dari rukun Islam.
Namun dia juga mengingatkan agar zakat ini tidak diselewengkan, terutama untuk kepentingan kelompok radikal. (Baca: BNPB Minta Pemudik Waspada Banjir dan Longsor)
"Apalagi banyak kelompok radikal yang sengaja memanfaatkan dan menyelewengkan arti zakat untuk mengumpulkan dana," ucap Maman Imanulhaq.
Padahal pengertian syuhada atau martir itu luas dan tidak hanya berkonteks berperang. Bisa juga ketika dia sedang menuntut ilmu dan meninggal, maka dia bisa dikatakan syuhada dalam hal ilmu.
Bahkan, orangtua yang berjuang mencari nafkah bagi istri dan anak-anaknya kemudian meninggal dunia dalam pekerjaannya, dia juga bisa dianggap sebagai syuhada.
"Karena martir dalam konsteks terorisme adalah kriminal atau pendosa karena melakukan pembunuhan, mengambil nyawa orang lain dengan cara yang tidak dibenarkan dalam Islam,” ujar Direktur Center for the Studi of Religion and Culture (CSRC) atau lebih dikenal sebagai Pusat Kajian Agama dan Budaya Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Irfan Abubakar, Kamis (30/06/2016).
Sementara itu, Wakil Ketua Lembaga Dakwah PBNU Maman Imanulhaq menjelaskan, bulan suci Ramadhan adalah madrasah rohani yang mengasah intelektual, emosional, dan spiritual bagi umat muslim dalam menjalani ritual ibadah puasa.
Maka itu, selain menjalani ibadah puasa yang khusuk, menjelang berakhirnya bulan suci ini, umat muslim juga wajib mengeluarkan zakat bagian dari rukun Islam.
Namun dia juga mengingatkan agar zakat ini tidak diselewengkan, terutama untuk kepentingan kelompok radikal. (Baca: BNPB Minta Pemudik Waspada Banjir dan Longsor)
"Apalagi banyak kelompok radikal yang sengaja memanfaatkan dan menyelewengkan arti zakat untuk mengumpulkan dana," ucap Maman Imanulhaq.
(kur)