Pemerintah Minta WNI di Istanbul Tingkatkan Kewaspadaan
A
A
A
JAKARTA - Perwakilan Pemerintah Indonesia di Istanbul, Turki telah menyisir ke sejumlah titik-titik rumah sakit setempat untuk memastikan tidak ada warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban ledakan atau bom bunuh diri di Bandara Ataturk.
"Dapat saya sampaikan kepada teman-teman bahwa saat ini terdapat sekitar 28 WNI dan 310 diantaranya adalah mahasiswa," ujar Menlu Retno Marsudi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (29/6/2016).
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga meminta kepada WNI yang berada di sana untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Pemerintah mengimbau untuk tidak mendekat ke lokasi-lokasi keramaian yang menjadi target teror.
"Mengikuti info dan aturan yang disampaikan otoritas keamanan setempat," ujar Retno.
Dalam hal ini KJRI di Istanbul telah menyediakan nomor hotline +905319831534 bagi keluarga yang ingin mencari informasi. "Jadi sampai sekarang teman-teman di KJRI istambul masih bekerja untuk mendapat informasi lebih lanjut," tandasnya.
"Dapat saya sampaikan kepada teman-teman bahwa saat ini terdapat sekitar 28 WNI dan 310 diantaranya adalah mahasiswa," ujar Menlu Retno Marsudi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (29/6/2016).
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga meminta kepada WNI yang berada di sana untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Pemerintah mengimbau untuk tidak mendekat ke lokasi-lokasi keramaian yang menjadi target teror.
"Mengikuti info dan aturan yang disampaikan otoritas keamanan setempat," ujar Retno.
Dalam hal ini KJRI di Istanbul telah menyediakan nomor hotline +905319831534 bagi keluarga yang ingin mencari informasi. "Jadi sampai sekarang teman-teman di KJRI istambul masih bekerja untuk mendapat informasi lebih lanjut," tandasnya.
(kri)