RI Bantah Keras Pernyataan Pemerintah China Soal Penembakan
A
A
A
JAKARTA - Penangkapan kapal nelayan China diprotes keras oleh Pemerintah China karena penangkapan kapal ikan Han Tan Cou yang berisi tujuh ABK tersebut dianggap melanggar. Pihak China mengklaim terdapat penembakan yang dilakukan TNI AL di Laut Natuna.
Pihak Panglima Komando Armada Barat (Pangamabar) TNI AL, Laksda Taufik R menyatakan bantahannya atas perlakuan penembakan yang dituduhkan oleh China. Dia mengatakan tidak benar tuduhan yang diungkapkan tersebut.
"Ada yang ditembak, omong kosong itu," kata Taufik saat melakukan konferensi pers di Aula Yos Sudarso Markas Komando Koarmabar, Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2016).
Taufik menyebut, prajurit matra udara hanya memberi tembakan peringatan ke udara. Akan tetapi, kapal yang dinakhodai oleh Hon Cing Hong itu tetap tidak menghiraukan dan terus bergerak menjauhi kapal dari TNI.
(Baca: Kapalnya Masuk Natuna, tapi China Salahkan Indonesia)
Maka dari itu, diakuinya, kemudian pihaknya memberikan tembakan peringatan. "Tembakan peringatan iya, itu ke udara. Mereka tidak berhenti, asumsi kita mereka tidak dengar," jelasnya.
Lanjut dia, TNI AL juga kembali mengeluarkan tembakan yang diarahkan ke depan kapal untuk mengenai air atau splash. Lalu kapal tersebut baru berhenti usai mendapat peringatan terakhir dari pihak Indonesia.
"Kita tembak splash di air, di depan kapal," tuturnya.
(Baca: Indonesia Bakal Lebih Tegas di Natuna, Begini Reaksi China)
Seperti diberitakan sebelumnya, pada hari Jumat kapal perang AL Indonesia mengeluarkan tembakan peringatan terhadap kapal nelayan China yang diduga mencuri ikan di perairan Natuna Indonesia.
Tindakan militer Indonesia ini menuai protes keras dari Pemerintah China. Pihak Beijing menuduh Indonesia melanggar hukum internasional dan menyalahgunakan kekuatan militer.
Dalam insiden di Natuna itu, ada 12 kapal asing yang diduga mencuri ikan. Ketika kapal perang Indonesia mendekat, kapal-kapal asing itu melarikan diri. Sedangkan kapal berbendera China berhasil ditangkap termasuk dengan para krunya.
Pihak Panglima Komando Armada Barat (Pangamabar) TNI AL, Laksda Taufik R menyatakan bantahannya atas perlakuan penembakan yang dituduhkan oleh China. Dia mengatakan tidak benar tuduhan yang diungkapkan tersebut.
"Ada yang ditembak, omong kosong itu," kata Taufik saat melakukan konferensi pers di Aula Yos Sudarso Markas Komando Koarmabar, Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2016).
Taufik menyebut, prajurit matra udara hanya memberi tembakan peringatan ke udara. Akan tetapi, kapal yang dinakhodai oleh Hon Cing Hong itu tetap tidak menghiraukan dan terus bergerak menjauhi kapal dari TNI.
(Baca: Kapalnya Masuk Natuna, tapi China Salahkan Indonesia)
Maka dari itu, diakuinya, kemudian pihaknya memberikan tembakan peringatan. "Tembakan peringatan iya, itu ke udara. Mereka tidak berhenti, asumsi kita mereka tidak dengar," jelasnya.
Lanjut dia, TNI AL juga kembali mengeluarkan tembakan yang diarahkan ke depan kapal untuk mengenai air atau splash. Lalu kapal tersebut baru berhenti usai mendapat peringatan terakhir dari pihak Indonesia.
"Kita tembak splash di air, di depan kapal," tuturnya.
(Baca: Indonesia Bakal Lebih Tegas di Natuna, Begini Reaksi China)
Seperti diberitakan sebelumnya, pada hari Jumat kapal perang AL Indonesia mengeluarkan tembakan peringatan terhadap kapal nelayan China yang diduga mencuri ikan di perairan Natuna Indonesia.
Tindakan militer Indonesia ini menuai protes keras dari Pemerintah China. Pihak Beijing menuduh Indonesia melanggar hukum internasional dan menyalahgunakan kekuatan militer.
Dalam insiden di Natuna itu, ada 12 kapal asing yang diduga mencuri ikan. Ketika kapal perang Indonesia mendekat, kapal-kapal asing itu melarikan diri. Sedangkan kapal berbendera China berhasil ditangkap termasuk dengan para krunya.
(maf)