BI Bersama PKPU Gelar Pelatihan Pemberdayaan Perempuan

Senin, 20 Juni 2016 - 13:47 WIB
BI Bersama PKPU Gelar...
BI Bersama PKPU Gelar Pelatihan Pemberdayaan Perempuan
A A A
JAKARTA - Pagi itu, ibu-ibu di Desa Sidamukti tampak begitu semangat untuk berkumpul dan mengikuti pelatihan mengolah makanan. Pada Kamis 16 Juni 2016 dilaksanakan Program Pelatihan Pengolahan Makanan kepada warga di Desa Sidamukti.

Pelatihan yang dilaksanakan di Bukit Panten, Paralayang Desa Sidamukti Majalengka ini, diikuti 22 orang kader perempuan dan pelaku UMKM.

Bank Indonesia (BI) melalui Program Village Tourisme Care and Development-nya mendorong Desa Sidamukti menjadi salah satu ikon wisata di Kabupaten Majalengka.

Desa Sidamukti adalah salah satu desa penghasil mangga di Kabupaten Majalengka, terkenal dengan mangga Gedong Gincu sebagai varietas unggulannya. Setidaknya ada lima varietas mangga yang biasa dikembangkan oleh masyarakat Desa Sidamukti.

"PKPU menjadi fasilitator untuk melaksanakan Program Bank Indonesia: Village Tourisme Care and Development dalam bidang pemberdayaan perempuan,” kata Kiki Rizki, Kepala Cabang PKPU Bandung.

"Ibu-ibu di Desa Sidamukti yang dilatih diharapkan memiliki keterampilan untuk mengolah makanan, tidak hanya bermanfaat untuk konsumsi keluarga sendiri tapi bisa menjadi modal mereka untuk melakukan usaha guna meningkatkan kemampuan ekonomi," lanjutnya.

Hilman Navis, Program Officer PKPU menyampaikan bahwa mangga merupakan salah satu aset lokal dari Desa Sidamukti ini, merupakan modal utama yang prospektif untuk dikembangkan.

"Di Desa Sidamukti ini terdapat ribuan pohon mangga, tentu produk olahan buah mangga ini harus menjadi potensi sumber pendapatan baru masyarakat desa Sidamukti," ucapnya.

"Selain mudah dan murah dalam proses produksinya, produk olahan mangga berupa kerupuk mangga, nastar isi selai mangga dan kue sistik mangga ini bisa dijual dengan harga ekonomis," sambungnya.

Mewakili peserta pelatihan, Tati Rohaeti, Ketua PKK Desa Sidamukti menuturkan, “Dengan adanya pelatihan ini, ibu-ibu dapat belajar mengolah produk makanan yang dapat bernilai jual sehingga bisa menambah pendapatan. Semoga dari kegiatan ini bisa berkembang menjadi usaha produktif untuk meningkatkan pendapatan ekomomi keluarga," harapnya.

Paktisi Fadly Halim Hutasuhut menyampaikan, bahwa pengembangan masyarakat sejatinya menumbuhkembangkan potensi-potensi masyarakat lokal. Intervensi atau program yang dirancang untuk masyarakat telah melewati proses asesment sehingga sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.

Menurut Fadly, Proses Perencanaan, Implementasi hingga Monitoring dan Evaluasi harus melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat. "Filosifinya adalah “dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0685 seconds (0.1#10.140)