Partai Dukung Calon Perseorangan, Kemunduran Politik Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Sikap sejumlah partai politik mendukung calon perseorangan disebut sebagai langkah mundur politik Indonesia. Partai yang salah satu tugasnya melakukan kaderisasi justru gagal dan memilih mendukung calon perseorangan.
Pakar komunikasi politik Lely Arrianie mengatakan, kondisi ini sebagai bentuk ketidakpercayaan atas kehadiran partai politik di masyarakat.
“Saya baca (katanya) dukungan partai politik ke perseorangan untuk mempermudah jalan calon tertentu, sayangnya kenapa partai tidak berani mengajukan calonnya,” ucap Lely dalam acara diskusi Polemik Sindo Trijaya Radio bertajuk Pertarungan Politik Pilkada di Warung Daun Cikini Jakarta Sabtu (11/6/2016).
Menurutnya partai politik yang mendukung calon perseorangan berada dalam kondisi gamang. Satu sisi, kata dia mereka terjerembab dalam kegagalan pengaderan, di sisi lain mereka ingin ikut dalam pilkada dan memenangkan persaingan.
“Gamang itu ketika mereka tidak memiliki model dan sistem pengaderan yang memadai,” ujarnya. (Baca: Banyak Calon Independen, Deparpolisasi Bakal Menguat di Pilkada)
Dia menambahkan, yang perlu diperhatikan bagi partai politik pendukung calon perseorangan, adalah bagaimana mereka bisa menghadirkan kader yang mengakar di masyarakat. Sebaliknya, kata dia, bukan kader cuma bersinar di media. “Parpol itu sistem manajerial," ucapnya.
Pakar komunikasi politik Lely Arrianie mengatakan, kondisi ini sebagai bentuk ketidakpercayaan atas kehadiran partai politik di masyarakat.
“Saya baca (katanya) dukungan partai politik ke perseorangan untuk mempermudah jalan calon tertentu, sayangnya kenapa partai tidak berani mengajukan calonnya,” ucap Lely dalam acara diskusi Polemik Sindo Trijaya Radio bertajuk Pertarungan Politik Pilkada di Warung Daun Cikini Jakarta Sabtu (11/6/2016).
Menurutnya partai politik yang mendukung calon perseorangan berada dalam kondisi gamang. Satu sisi, kata dia mereka terjerembab dalam kegagalan pengaderan, di sisi lain mereka ingin ikut dalam pilkada dan memenangkan persaingan.
“Gamang itu ketika mereka tidak memiliki model dan sistem pengaderan yang memadai,” ujarnya. (Baca: Banyak Calon Independen, Deparpolisasi Bakal Menguat di Pilkada)
Dia menambahkan, yang perlu diperhatikan bagi partai politik pendukung calon perseorangan, adalah bagaimana mereka bisa menghadirkan kader yang mengakar di masyarakat. Sebaliknya, kata dia, bukan kader cuma bersinar di media. “Parpol itu sistem manajerial," ucapnya.
(kur)