Zulkifli Hasan: Pancasila, Ideologi Negara yang Sudah Final

Rabu, 01 Juni 2016 - 18:21 WIB
Zulkifli Hasan: Pancasila, Ideologi Negara yang Sudah Final
Zulkifli Hasan: Pancasila, Ideologi Negara yang Sudah Final
A A A
JAKARTA - Prosesi Peringatan Pidato Bung Karno pada 1 juni 1945 yang berlangsung di Gedung Merdeka Bandung, Rabu (1/6/2016) berlangsung khidmat.

Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi, pimpinan MPR, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, dan mantan Wakil Presiden Boediono, para pimpinan lembaga negara serta sejumlah menteri Kabinet Kerja.

Dalam Sambutannya, Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, pidato yang disampaikan Bung Karno pada 1 Juni 1945 melahirkan lima prinsip dasar yang dinamakan Pancasila.

Dengan nilai-nilai pancasila, lanjut dia, bangsa Indonesia akan disinari cahaya Ilahiah. Menurut dia, peringatan pidato Bung Karno 1 Juni kali ini mengambil tema Pancasila ideologi bangsaku, gotong royong semangat bangsaku.

"Tema ini sangat relevan melihat kondisi bangsa Indonesia saat ini. Sebagai ideologi, Pancasila harus terus dijaga. Dengan Pancasila, sendi-sendi negara akan kokoh, dan tak tergoyahkan. Dengan Pancasila kemungkinan masuknya ideologi lain bisa kita tangkal," kata Zulkifli.

Gotong royong, kata Zulkifli harus menjadi sifat, sikap dan semangat bangsa Indonesia. Sesungguhnya gotong royong adalah inti dari Pancasila. Prinsip Ketuhanan yang berlandaskan gotong royong, lanjut dia, membuat kehidupan beragama menjadi rukun dan jauh dari ketersinggungan membuahkan kasih sayang, dan saling menghargai.

Menurut dia, prinsip kemanusiaan yang berdasar gotong royong membuahkan kerukunan dan saling menghargai, begitu seterusnya dengan prinsip persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial.

"Kita masih menyisakan banyak pekerjaan rumah terkait implementasi nilai-nilai Pancasila. Tapi kita juga patut bangga hampir 100% masyarakat yakin bahwa Pancasila adalah dasar dan ideologi negara yang sudah final. Hampir 100% masyarakat Indonesia juga berharap Pancasila diajarkan kembali dalam kurikulum pendidikan," tutur Zulkifli
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6506 seconds (0.1#10.140)