MPR Terima Delegasi Ormas MKGR DKI Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Ketua Badan Anggaran MPR, Idris Laena menerima delegasi ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) DKI Jakarta. Diungkapkan oleh Idris, dalam pertemuan itu MPR akan menyerap pendapat dan aspirasi organisasi yang bernaung di bawah Partai Golkar itu terkait tugas MPR.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa tugas MPR adalah melakukan Sosialisasi Empat Pilar. Diakui oleh Idris, dirinyalah yang bertanggung jawab terhadap penganggaran kegiatan yang dilaksanakan oleh MPR.
Untuk itu dia menambahkan, aspirasi dan masukan dari masyarakat dianggap sebagai suatu hal yang penting dan menentukan. “Masukan dari masyarakat saya akui penting dan menentukan perjalanan MPR ke depan agar lebih baik,” kata Idris di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/4/2016).
Dalam masalah hasil sosialisasi, Idris mengakui, MPR telah melakukan kerja sama dengan salah satu lembaga penelitian untuk melakukan survei, sejauh mana sosialisasi itu berjalan, efektif atau tidak. Bila tidak maka format yang selama ini dilaksanakan akan diperbaiki.
Idris juga menyebut, sejauh ini MPR menerima banyak masukan dari masyarakat bahwa mereka sangat membutuhkan sosialisasi. “Harapan masyarakat sangat luar biasa,” ujarnya.
Selama ini banyak ormas yang ingin menyalurkan aspirasi dan pendapat ke MPR. Masyarakat banyak yang ingin ikut sosialisasi. Bahkan masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri ingin mengikuti acara ini.
Dia menjelaskan, masyarakat Indonesia terutama yang berada di perbatasan-perbatasan ingin mendapat siraman pemahaman kebangsaan. Mereka adalah orangtua yang anak-anaknya lahir di luar negeri atau di daerah perbatasan.
"Tidak hanya masyarakat di luar negeri yang ingin mendapat sosialisasi, masyarakat di desa-desa pun juga ingin mendapat acara serupa," tandasnya.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa tugas MPR adalah melakukan Sosialisasi Empat Pilar. Diakui oleh Idris, dirinyalah yang bertanggung jawab terhadap penganggaran kegiatan yang dilaksanakan oleh MPR.
Untuk itu dia menambahkan, aspirasi dan masukan dari masyarakat dianggap sebagai suatu hal yang penting dan menentukan. “Masukan dari masyarakat saya akui penting dan menentukan perjalanan MPR ke depan agar lebih baik,” kata Idris di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/4/2016).
Dalam masalah hasil sosialisasi, Idris mengakui, MPR telah melakukan kerja sama dengan salah satu lembaga penelitian untuk melakukan survei, sejauh mana sosialisasi itu berjalan, efektif atau tidak. Bila tidak maka format yang selama ini dilaksanakan akan diperbaiki.
Idris juga menyebut, sejauh ini MPR menerima banyak masukan dari masyarakat bahwa mereka sangat membutuhkan sosialisasi. “Harapan masyarakat sangat luar biasa,” ujarnya.
Selama ini banyak ormas yang ingin menyalurkan aspirasi dan pendapat ke MPR. Masyarakat banyak yang ingin ikut sosialisasi. Bahkan masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri ingin mengikuti acara ini.
Dia menjelaskan, masyarakat Indonesia terutama yang berada di perbatasan-perbatasan ingin mendapat siraman pemahaman kebangsaan. Mereka adalah orangtua yang anak-anaknya lahir di luar negeri atau di daerah perbatasan.
"Tidak hanya masyarakat di luar negeri yang ingin mendapat sosialisasi, masyarakat di desa-desa pun juga ingin mendapat acara serupa," tandasnya.
(maf)