KPU: Parpol Semestinya Maksimalkan Peran Media
A
A
A
JAKARTA - Keberadaan media massa seharusnya mampu dimanfaatkan partai politik sebagai ruang untuk menyampaikan visi misi kepada masyarakat.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik menilai selama ini justru ruang yang dimiliki media lebih banyak dimaksimalkan oleh penyelenggara pemilihan.
Padahal penyelenggara pemilihan lebih condong untuk fokus bekerja dan tidak memikirkan untuk muncul di media. "Penyelenggara itu tidak penting untuk dikenal karena tidak dipilih. Tapi aktor-aktor politik kita yang akan menentukan kebijakan politik," ujar Husni saat membuka seminar bertema Electoral Management Body and Media di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Husni merasa hubungan antara penyelenggara pemilu dan media semakin erat. Tak heran jika ternyata media lebih banyak memberitakan informasi dari penyelenggara pemilu. "Itu wajar saja walau itu tidak sehat," katanya.
Menurut dia, ke depan partai politik harus mampu memanfaatkan keberadaan media untuk menyosialisasikan visi misi serta calon yang diusung. "Bukan yang selalu dipublikasi berita tentang kotak suara, bilik suara, terakhir isu materai," kata Husni.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik menilai selama ini justru ruang yang dimiliki media lebih banyak dimaksimalkan oleh penyelenggara pemilihan.
Padahal penyelenggara pemilihan lebih condong untuk fokus bekerja dan tidak memikirkan untuk muncul di media. "Penyelenggara itu tidak penting untuk dikenal karena tidak dipilih. Tapi aktor-aktor politik kita yang akan menentukan kebijakan politik," ujar Husni saat membuka seminar bertema Electoral Management Body and Media di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Husni merasa hubungan antara penyelenggara pemilu dan media semakin erat. Tak heran jika ternyata media lebih banyak memberitakan informasi dari penyelenggara pemilu. "Itu wajar saja walau itu tidak sehat," katanya.
Menurut dia, ke depan partai politik harus mampu memanfaatkan keberadaan media untuk menyosialisasikan visi misi serta calon yang diusung. "Bukan yang selalu dipublikasi berita tentang kotak suara, bilik suara, terakhir isu materai," kata Husni.
(dam)