Bang Yos Janji Akan Terus Memburu Buronan Kelas Kakap
A
A
A
JAKARTA - Para terpidana yang kabur ke luar negeri diimbau menyerahkan diri agar bisa kembali ke Tanah Air. Sebab, Badan Intelijen Negara (BIN) akan terus memburu para buronan yang kabur ke luar negeri.
Kepala BIN Sutiyoso mengatakan, saat ini terdapat 28 terpidana yang masih buron di luar negeri. "Saya persilakan mereka terus bersembunyi. Dan saya terus memburunya," kata Sutiyoso saat jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Kamis, 21 April 2016 tadi malam.
Pria yang akrab disapa Bang Yos ini mengatakan, pengembalian buronan merupakan sudah menjadi kebijakan pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla. "Yang utama mengembalikan kewibawaan pemerintah. Seseorang salah, diadili, divonis, inkrah, lalu dia kabur, itu pelecehan terhadap hukum," tuturnya.
Diketahui, dua terpidana yang dibawa ke tanah air dari luar negeri. Salah satunya adalah Samadikun Hartono, buronan 13 tahun kasus dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) akhirnya dipulangkan ke Tanah Air. Komisaris Utama Bank Modern ini dibawa dari Shanghai, China.
Samadiku ditangkap aparat penegak hukum Cina di Shanghai pada 14 April 2016 setelah BIN memberitahukan keberadaan yang bersangkutan.
Kepala BIN Sutiyoso mengatakan, saat ini terdapat 28 terpidana yang masih buron di luar negeri. "Saya persilakan mereka terus bersembunyi. Dan saya terus memburunya," kata Sutiyoso saat jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Kamis, 21 April 2016 tadi malam.
Pria yang akrab disapa Bang Yos ini mengatakan, pengembalian buronan merupakan sudah menjadi kebijakan pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla. "Yang utama mengembalikan kewibawaan pemerintah. Seseorang salah, diadili, divonis, inkrah, lalu dia kabur, itu pelecehan terhadap hukum," tuturnya.
Diketahui, dua terpidana yang dibawa ke tanah air dari luar negeri. Salah satunya adalah Samadikun Hartono, buronan 13 tahun kasus dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) akhirnya dipulangkan ke Tanah Air. Komisaris Utama Bank Modern ini dibawa dari Shanghai, China.
Samadiku ditangkap aparat penegak hukum Cina di Shanghai pada 14 April 2016 setelah BIN memberitahukan keberadaan yang bersangkutan.
(whb)