Ponakan Prabowo Dukung Perpustakaan DPR, Asalkan...
A
A
A
JAKARTA - Keponakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Aryo Djojohadikusumo mendukung wacana proyek pembangunan perpustakaan umum parlemen. Asalkan, anggarannya ada dan mencukupi.
"Saya setuju dengan pembangunan perpustakaan ini apabila anggarannya ada," kata Aryo melalui pesan singkat, Selasa (29/3/2016).
Pria yang juga menjabat anggota Komisi VII DPR ini mengatakan, pemerintah saat ini belum memberikan kejelasannya apakah target penerimaan pajak terpenuhi. Saat ini kekurangan penerimaan pajak sekitar Rp290 triliun.
"Apabila target penerimaan pajak belum tercapai, kita harus tunda dulu rencana pembangunan perpustakaan umum ini sampai anggarannya ada dan mencukupi," pungkas juru bicara Fraksi Partai Gerindra di DPR ini.
Diketahui, wacana pembangunan perpustakaan umum parlemen kembali muncul ketika sejumlah kalangan menemui Ketua DPR Ade Komarudin pada Selasa 22 Maret 2016.
Sejumlah kalangan itu adalah Pendiri Freedom Institute Rizal Mallarangeng yang datang ke Gedung DPR bersama Ilmuwan Sosial Ignas Kleden, Politikus Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla, Novelis sekaligus Budayawan Ayu Utami.
Hadir pula Aktivis Sosial Budaya Nong Darol Mahmda, Penggiat Budaya atau Pionir Pustaka Pedesaan Nirwan Arsuka, serta Dosen Universitas Paramadina Lutfhi Assyaukanie. Mereka mengusulkan agar perpustakaan itu menjadi terbesar se-Asia Tenggara.
"Saya setuju dengan pembangunan perpustakaan ini apabila anggarannya ada," kata Aryo melalui pesan singkat, Selasa (29/3/2016).
Pria yang juga menjabat anggota Komisi VII DPR ini mengatakan, pemerintah saat ini belum memberikan kejelasannya apakah target penerimaan pajak terpenuhi. Saat ini kekurangan penerimaan pajak sekitar Rp290 triliun.
"Apabila target penerimaan pajak belum tercapai, kita harus tunda dulu rencana pembangunan perpustakaan umum ini sampai anggarannya ada dan mencukupi," pungkas juru bicara Fraksi Partai Gerindra di DPR ini.
Diketahui, wacana pembangunan perpustakaan umum parlemen kembali muncul ketika sejumlah kalangan menemui Ketua DPR Ade Komarudin pada Selasa 22 Maret 2016.
Sejumlah kalangan itu adalah Pendiri Freedom Institute Rizal Mallarangeng yang datang ke Gedung DPR bersama Ilmuwan Sosial Ignas Kleden, Politikus Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla, Novelis sekaligus Budayawan Ayu Utami.
Hadir pula Aktivis Sosial Budaya Nong Darol Mahmda, Penggiat Budaya atau Pionir Pustaka Pedesaan Nirwan Arsuka, serta Dosen Universitas Paramadina Lutfhi Assyaukanie. Mereka mengusulkan agar perpustakaan itu menjadi terbesar se-Asia Tenggara.
(kri)