Nurdin Halid Ditolak Jadi Ketua SC, Ini Komentar Zainuddin Amali
A
A
A
JAKARTA - Adanya sejumlah kader di internal Partai Golkar yang tak setuju Nurdin Halid menjadi ketua Steering committe (SC) di musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) April mendatang dinilai bukan suatu penolakan. Melainkan masukan dari sejumlah kader agar Munaslub mendatang bisa berjalan secara demokratis, rekonsiliatif dan berkeadilan.
"Menurut saya sih itu bukan penolakan ya, tapi masukan dari peserta rapat harian supaya pelaksanaan Munas sesuai dengan panduan SK Menkumham itu," ujar Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Riau Zainuddin Amali di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/2/2016).
Menurut dia, suasana pelaksanaan Munaslub pada April mendatang akan jauh berbeda dengan pelaksanaan Munas di Bali pada 2014 yang lalu.
"Dan saya melihat dalam perkembangan terakhir ini, Pak Nurdin lebih akomodatif lah terhadap pikiran-pikiran yang dimunculkan oleh para pengurus," tuturnya.
Maka itu, dia menyarankan agar sikap sejumlah kader yang tak setuju Nurdin Halid menjadi Ketua SC tidak perlu direspons terlalu berlebihan.
PILIHAN:
Sumut, Sulteng, dan Babel Punya Kapolda Baru
Posisi JK Pengaruhi Konstelasi Politik Pemilihan Caketum Golkar
"Menurut saya sih itu bukan penolakan ya, tapi masukan dari peserta rapat harian supaya pelaksanaan Munas sesuai dengan panduan SK Menkumham itu," ujar Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Riau Zainuddin Amali di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/2/2016).
Menurut dia, suasana pelaksanaan Munaslub pada April mendatang akan jauh berbeda dengan pelaksanaan Munas di Bali pada 2014 yang lalu.
"Dan saya melihat dalam perkembangan terakhir ini, Pak Nurdin lebih akomodatif lah terhadap pikiran-pikiran yang dimunculkan oleh para pengurus," tuturnya.
Maka itu, dia menyarankan agar sikap sejumlah kader yang tak setuju Nurdin Halid menjadi Ketua SC tidak perlu direspons terlalu berlebihan.
PILIHAN:
Sumut, Sulteng, dan Babel Punya Kapolda Baru
Posisi JK Pengaruhi Konstelasi Politik Pemilihan Caketum Golkar
(kri)