Keluarga Korban Tragedi Trisakti Datangi Ketua DPD
A
A
A
JAKARTA - Keluarga korban Tragedi Trisakti, Semanggi I dan II menemui Ketua DPD Irman Gusman. Mereka menyampaikan curahan hatinya mengenai perjuangan mencari keadilan selama sekitar 18 tahun.
Pasalnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) sering menolak menindaklanjuti berkas penyelidikan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) tersebut.
Salah satu keluarga korban tragedi Trisakti, Maria Katarina Sumarsih mengatakan, pada 2002 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah selesai melakukan penyelidikan terhadap kasus penembakan para mahasiswa tersebut, dalam berkas Komisi Penyelidikan Pelanggaran HAM Trisakti, Semanggi I dan Semanggi II.
"Namun berkas penyelidikan itu berkali-kali ditolak oleh Kejaksaan Agung sebagai lembaga penyidik dengan berbagai alasan," kata Maria yang merupakan ibunda Almarhum BR Norma Irmawan alias Wawan ini, di ruang kerja pemimpin DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (11/2/2016).
Bahkan kata Maria, Kejagung pernah menyatakan bahwa berkas itu hilang. Namun beberapa hari kemudian diralat oleh Kapuspenkum Kejagung bahwa berkasnya tak hilang.
Dalam acara pertemuan itu, keluarga korban didampingi Ketua Setara Institute Hendardi, aktivis Imparsial Al Araf, aktivis Kontras Puri Kencana Putri dan Tioria Pretty, aktivis LBH Jakarta Atika Yuanita, serta FAMSI Atmajaya.
Pilihan:
Rusia Kembali Tawarkan Jet Tempur Sukhoi SU-35 ke Indonesia
Soal SMS ke SBY, PDIP Nilai Ada Orang Cari Muka ke Jokowi
Pasalnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) sering menolak menindaklanjuti berkas penyelidikan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) tersebut.
Salah satu keluarga korban tragedi Trisakti, Maria Katarina Sumarsih mengatakan, pada 2002 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah selesai melakukan penyelidikan terhadap kasus penembakan para mahasiswa tersebut, dalam berkas Komisi Penyelidikan Pelanggaran HAM Trisakti, Semanggi I dan Semanggi II.
"Namun berkas penyelidikan itu berkali-kali ditolak oleh Kejaksaan Agung sebagai lembaga penyidik dengan berbagai alasan," kata Maria yang merupakan ibunda Almarhum BR Norma Irmawan alias Wawan ini, di ruang kerja pemimpin DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (11/2/2016).
Bahkan kata Maria, Kejagung pernah menyatakan bahwa berkas itu hilang. Namun beberapa hari kemudian diralat oleh Kapuspenkum Kejagung bahwa berkasnya tak hilang.
Dalam acara pertemuan itu, keluarga korban didampingi Ketua Setara Institute Hendardi, aktivis Imparsial Al Araf, aktivis Kontras Puri Kencana Putri dan Tioria Pretty, aktivis LBH Jakarta Atika Yuanita, serta FAMSI Atmajaya.
Pilihan:
Rusia Kembali Tawarkan Jet Tempur Sukhoi SU-35 ke Indonesia
Soal SMS ke SBY, PDIP Nilai Ada Orang Cari Muka ke Jokowi
(maf)