PKB Diminta Dampingi Masyarakat Hadapi Era Globalisasi

Sabtu, 06 Februari 2016 - 01:26 WIB
PKB Diminta Dampingi Masyarakat Hadapi Era Globalisasi
PKB Diminta Dampingi Masyarakat Hadapi Era Globalisasi
A A A
JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diminta mampu mendampingi masyarakat untuk menghadapi tantangan di era globalisasi. Presiden Joko Widodo yang hadir dalam acara pembukaan mukernas PKB menyatakan, dengan semangat "Holopis Kuntul Baris" PKB harus benar-benar menjadi penyalur rakyat hadapi era globalisasi dimana tahun ini memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

"Sebagai partai humanis religius, yang mengedepankan pluralisme dan toleransi, saya berharap di tahun percepatan kerja ini, kader PKB mampu menyelenggarakan hidup yang harmonis dan ikut menyiapkan masyarakat hadapai MEA. Saya mengajak kader PKB bersatu semangat "Holopis Kuntul Baris" semangat gotong royong untuk memnbangun Bangsa," ucapnya di Jakarta Convention Center (JCC), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat 5 Februari 2016.

Jokowi juga menyatakan, kader PKB perlu turut serta untuk ikut menekan radikalisme dan memerangi narkoba. Karena narkoba sudah berdampak merusak dan menurunkan kualistas SDM Indonesia.

"Karena kita akan habis habisan di sini (berantas narkoba), penyakit yang menurunkan kualitas SDM kita. Saya juga berharap PKB terus perkokoh bangun negara dan demokrasi bangsa," jelasnya.

Dia juga mengatakan, PKB sebagai partai terbuka bukan eksklusif milik NU perlu memperhatikan dan mencari solusi atas problema yang ada di situasi global yang tidak menentu.

"Negara dengan negara sudah tidak ada batasannya lagi, begitu mendapat masalah, yang lain berdampak turun, inilah yang sudah kita masuki era global, persainagan global sudah kita masuki sejak awal Januari lalu dengan masuknya MEA," ungkapnya.

Jokowi juga mengatakan untuk mengahadapai problema persaingan global, kuncinya ada pada Sumber Daya manusai (SDM)-nya. "Kuncinya bukan SDA, kuncinya SDM tidak ada yang lain. Betul kata ketum kuncinya SDM, siap tidaknya itulah tantangan yang ada depan mata kita," ujarnya.

Jokowi menyerukan untuk perlu bersama sama gotong royong bersama pemerintah selesaikan persoalan tentang persaingan hari ini bukan antara kita bukan antar individu, partai dengan partai, provinsi dengan provisi tapi negara dengan negara. Menurutnya, kalau tidak bersatu bagaimana Indonesia bisa melawan negara asing, belum lagi Indonesia masih menghadapi soal kemiskinan dan kesenjangan sebelum berhadapan dengan negara yang maju.

"Oleh sebab itu, kita fokus selesaikan masalah yang berkaitan dengan kemiskinan dan kesenjangan, maka dari itu kenapa kita berikan proritas pembangunan pada infrastruktur untuk menekan biaya transportasi agar murah, biaya logisitik murah, supaya harga sama antar provinsi," jelasnya.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan harga transportasi kita 2,5 kali lipat lebih mahal dari Malaysia dan Singapura. Maka perlu pembangunan di bidang infrastruktur seperti jalan tol Sumatera sudah dimulai, 2018.

"Pelabuhan-pelabuhan ini fondasi yang mau tidak mau kita siapkan agar kita bisa bersaing agar barang kita bisa masuk ke negara mereka. Kita bukan jadi objek bagi mereka," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menyatakan, Mukernas kali ini dengan tema besar, "Holopis Kuntul Baris, menangkan rakyat dalam Persaingan Global", dimana tema tersebut merupakan persaingan global menjadi sangat penting kita hadirkan dengan syarat utama memenangkan hrakyat.

"Diawali "Holopis Kuntul Baris" dimana mantra untuk melewati persoalan agar bisa diselesaikan bersama-sama. Holopis punya filosofis bekerja bersama untuk kemaslahatan dan kemakmuran rakyat. Ini bukan sekedar slogan ini niat dan tekad dan keinginan besar perjuangan PKB," ucapnya dalam pembukaan.

Dia juga mengatakan PKB meneguhkan dirinya untuk semakin bertekad bersama Presiden dan Pemerintah memperjuangan kan hak rakyat menjadi pemenang di era global, dengan mengmpulkan titik temu solusi sudahi perseteruan internal yang ada bergandeng tangan dengan semangat Holopis Kuntul Baris.

"Daya saing kita perlu terus ditingkatkan, NU masih memiliki beban berat apa yang disebut indikator daya saing, perkembangan keuangan kesiapan teknologi menjadi ukuran kita bersaing. Indonesia harus posisi kita ada urutan 37 masih dibawah malaysia dan thailand. kader harus memahami bertul kualitas SDM penting hadapi era global," ungkapnya.

"Kita ingin PKB bukan hanya pemeintah kader PKB untuk berbuat menaikkan daya saing kita, disisi lain kita punya posisi yang harus digenjot mengurangi tingkat kemiskinan kita dan tingkat pengangguran masih tinggi," jelasnya.

Cak Imin juga menyerukan agar masyarakat Indonesia harus menjadi pemenang di persaingan global, PKB dukung sepenuhnya pembangunan infrastrutur didalam negeri, terutama yang selama ini dijalankan.

"PKB mendukung sepenuhnya tingkat pembangunan manusia, dan mendukung agenda reformasi dan pembernatasan korupsi, agar bisa menjadi negara yang berdaya saing," tandasnya.

Dia juga menegaskan persaingan global tidak boleh membunuh pengusaha-pengusaha lokal dari negeri kita, "Sistem politik global yang penuh tekanan jangan jadikan Indonesia sebagai objek pasar yang bisa dikendalikan. Rakyat harus aktif dan menjadi pemanang dalam era global," tegasnya.

Selain Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, mukernas juga dihadiri Menteri Kabinet kerja dari PKB, Menristek dikti M. Nasir, Menaker Hanif Dhakiri, Mendes PDT Trans Marwan Ja'far, dan Menpora Imam Nahrowi.

Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan, Ketua MPR Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketua DPR Ade Komarudin, Ketua DPD Irman Gusman, Jimly Asshiddiqie, dan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnaputri.

Kemudian, Ketua Umum Hanura Wiranto, Mendagri Tjahjo Kumolo, Ketum Nasdem Surya Paloh, Waketum Demokrat Syarief Hasan. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono. Sekjen PPP Dimyati Natakusumah. Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.

PILIHAN:

TNI AL Halau Kapal Selam Amerika Masuk Perairan Indonesia
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5663 seconds (0.1#10.140)