Bocoran Hasil Pertemuan Tertutup Jokowi dan Pegiat Media Sosial
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang makan siang para pegiat dan pengguna media sosial (medsos) ke Istana Merdeka. Pertemuan dan makan siang dilakukan secara tertutup.
Musisi Adie MS yang ikut hadir dalam pertemuan itu menyampaikan, pertemuan berlangsung cair dan disebutnya tidak ada sekat antara presiden dan para pegiat medsos.
"Kita semua sama-sama pengin Indonesia maju," kata Adie saat ditemui di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/2/2016).
"Indonesia punya permasalahan, kita optimisme di Bapak Jokowi. Di dalam enggak ada puja puji, kita kasih masukan di dalam, dan beliau sambil makan mendengarkan masukan kita," imbuhnya.
Selain Adie, turut hadir juga 'lakon' media sosial yakni pemilik akun twitter @kurawa. Kurawa yang memiliki nama asli Rudi Valinka itu mengaku mengapresiasi langkah Jokowi yang berniat melanjutkan pembangunan kereta cepat.
Menurutnya, soal kereta cepat dinilainya bukan faktor bisnis dan bisnis, melainkan keberanian seorang pemimpin. Katanya, jika saat ini pembangunan kereta banyak dikritik, namun hasilnya akan dinikmati di kemudian hari. Dia mencontohkan pembangunan MRT dan LRT.
"Kalau bicara bisnis to bisnis enggak mungkin, kenapa ada Cina dan Jepang di sini berebutan. Intinya memulai itu hebat. Presiden bilang terus lanjut, itu akan dibuat," pungkasnya.
Pilihan:
Ini Jawaban Menteri Susi Respons Somasi Yusril
Musisi Adie MS yang ikut hadir dalam pertemuan itu menyampaikan, pertemuan berlangsung cair dan disebutnya tidak ada sekat antara presiden dan para pegiat medsos.
"Kita semua sama-sama pengin Indonesia maju," kata Adie saat ditemui di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/2/2016).
"Indonesia punya permasalahan, kita optimisme di Bapak Jokowi. Di dalam enggak ada puja puji, kita kasih masukan di dalam, dan beliau sambil makan mendengarkan masukan kita," imbuhnya.
Selain Adie, turut hadir juga 'lakon' media sosial yakni pemilik akun twitter @kurawa. Kurawa yang memiliki nama asli Rudi Valinka itu mengaku mengapresiasi langkah Jokowi yang berniat melanjutkan pembangunan kereta cepat.
Menurutnya, soal kereta cepat dinilainya bukan faktor bisnis dan bisnis, melainkan keberanian seorang pemimpin. Katanya, jika saat ini pembangunan kereta banyak dikritik, namun hasilnya akan dinikmati di kemudian hari. Dia mencontohkan pembangunan MRT dan LRT.
"Kalau bicara bisnis to bisnis enggak mungkin, kenapa ada Cina dan Jepang di sini berebutan. Intinya memulai itu hebat. Presiden bilang terus lanjut, itu akan dibuat," pungkasnya.
Pilihan:
Ini Jawaban Menteri Susi Respons Somasi Yusril
(maf)