Jurus Lesbumi NU Tangkal Dampak Globalisasi
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) telah melahirkan Saptawikrama (Al Qowaid As Sabah) yang berarti tujuh strategi kebudayaan Islam nusantara.
Menurut Ketua Pengurus Pusat Lesbumi NU Agus Sunyoto, Saptawikrama (Al Qowaid As Sabah) adalah keputusan strategis yang diperlukan untuk warga Nahdliyin.
"Sasarannya pada warga Nahdliyin sendiri karena warganya ada sekitar 80 juta, kita tidak ingin jamaah besar ini hanyut dalam skenario arus globalisasi," ujar Agus di Kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (28/1/2016).
Agus menambahkan, tujuh strategi kebudayaan Islam nusantara merupakan gerakan untuk melawan arus globalisasi yang mulai mengikis kebudayaan di Indonesia.
Menurut dia, kebudayaan Islam nusantara adalah ajaran Islam yang kembali ke akarnya tradisi budaya yang sejak dahulu dijalankan umat Islam di Indonesia.
"Namanya baru tapi akarnya lama, ajarannya seperti tradisi tahlinan, shalawatan, ziarah kubur, kenduri karena hal-hal seperti itu yang mau dihilangkan dengan arus globalisasi," tutur Agus.
PILIHAN:
Kementerian LHK Gelar Festival Iklim
Menurut Ketua Pengurus Pusat Lesbumi NU Agus Sunyoto, Saptawikrama (Al Qowaid As Sabah) adalah keputusan strategis yang diperlukan untuk warga Nahdliyin.
"Sasarannya pada warga Nahdliyin sendiri karena warganya ada sekitar 80 juta, kita tidak ingin jamaah besar ini hanyut dalam skenario arus globalisasi," ujar Agus di Kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (28/1/2016).
Agus menambahkan, tujuh strategi kebudayaan Islam nusantara merupakan gerakan untuk melawan arus globalisasi yang mulai mengikis kebudayaan di Indonesia.
Menurut dia, kebudayaan Islam nusantara adalah ajaran Islam yang kembali ke akarnya tradisi budaya yang sejak dahulu dijalankan umat Islam di Indonesia.
"Namanya baru tapi akarnya lama, ajarannya seperti tradisi tahlinan, shalawatan, ziarah kubur, kenduri karena hal-hal seperti itu yang mau dihilangkan dengan arus globalisasi," tutur Agus.
PILIHAN:
Kementerian LHK Gelar Festival Iklim
(dam)