Didukung, Rencana Revitalisasi Teluk Benoa

JAKARTA - Rencana untuk merevitalisasi Teluk Benoa, Bali mendapatkan dukungan. Langkah itu dinilai tepat untuk memulihkan kondisi teluk tersebut.

Tokoh Hindu Bali I Wayan Suarjaya mengatakan kondisi Teluk Benoa saat ini memprihatinkan. Selain kotor karena banyak sampah di mana-mana, kata dia, ekosistem di Teluk Benoa juga sudah rusak.

Bahkan Pulau Pudut yang awalnya memiliki luas delapan hektare, saat ini tinggal satu hektare. Oleh karena itu dia menegaskan sangat setuju bila ada rencana untuk merevitalisasi Teluk Benoa dengan tujuan memperbaiki kawasan suci tersebut, dan mengembalikan kondisi Pulau Pudut.

"Jadi kalau revitalisasi Teluk Benoa bertujuan perbaiki kondisi tersebut, dan mengembalikan luas Pulau Pudut seperti awalnya, saya sangat setuju," kata I Wayan Suarjaya kepada wartawan, Kamis (28/1/2016).

Menurut dia, tidak ada yang salah dengan konsep revitalisasi yang dibaca dan didalaminya.

Dia mengatakan, revitalisasi diperlukan dengan mengedepankan kelestarian kawasan suci Teluk Benoa, adat istiadat dan budaya masyarakat Bali, serta tidak bertentangan dengan ajaran Hindu.

"Konsepnya mengutamakan kelestarian semua kawasan suci di Teluk Benoa. Jadi, secara konsep tidak ada melanggar apapun, juga tidak bertentangan dengan adat istiadat, dan ajaran Hindu. Karena itu pula saya setuju ada revitalisasi. Saya setuju karena tidak ada yang melanggar adat istiadat, budaya, dan ajaran Hindu," ungkapnya.

Dia mencontohkan konsep revitalisasi yang akan mengembalikan, menambah dan menata alur air laut di Teluk Benoa agar hutan bakau tidak rusak akibat sedimentasi dan tercemar limbah.

Revitalisasi juga akan membuat kanal-kanal, dan pintu air agar daerah sekitar Teluk Benoa tidak lagi banjir.

"Mari kita semua melihat pelaksanaan pembangunannya. Kalau masih mengutamakan kelestarian, kesucian, dan pelihara adat itu bagus, dan harus dukung," katanya.


PILIHAN:

Menkumham Ajak Kubu Agung Merapat ke Ical