PPP Kubu Djan Faridz Merasa Ditindas

Jum'at, 22 Januari 2016 - 09:28 WIB
PPP Kubu Djan Faridz Merasa Ditindas
PPP Kubu Djan Faridz Merasa Ditindas
A A A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Jakarta, Djan Faridz mengungkapkan keprihatinannya atas konflik di internal PPP yang tak kunjung selesai.

Djan pun mendefinisikan pembiaran negara terhadap konflik PPP sebagai bentuk penindasan terorganisasasi oknum pemerintah.

Dia menuturkan, manuver politik saling klaim meski SK kepengurusan PPP hasil Muktamar Surabaya sudah dicabut Kementerian Hukum dan HAM , dan putusan MA yang memenangkan PPP Muktamar Jakarta yang dimenangkan pihaknya.

Namun, kata dia, sampai kini SK kepengurusan partainya belum juga diterbitkan oleh Kemenkumham.

"Situasi sekarang ini tidak jauh seperti yang sudah digambarkan Tjokroaminoto dalam sajaknya bahwa orang dapat menyuruhnya kerja, dan memakan dagingnya. Tapi kalau mereka tahu hak-haknya, orang pun akan menamakannya pongah, karena tidak mau ditindas," kata Djan Faridz melalui keterangan tertulis yang diterima Sindonews, Jumat (22/1/2016).

Faridz menuturkan pada tahun 1914, Tjokroaminoto menulis sajak di dalam Doenia Bergerak menggambarkan keadaan bangsa Indonesia pada waktu itu yang lelap terus karena dipuji sebagai bangsa terlembut di dunia.

"Darahmu dihisap dan dagingmu dilahap sehingga hanya kulit tersisa."

Djan terus bertekad bersama kader dan simpatisan PPP untuk menegakkan kebenaran sesuai konstitusi yang sudah dijalankan.

"PPP harus menjadikan umat Islam tuan rumah di negeri sendiri terlebih PPP adalah partai Islam yang sudah lama ikut berkontribusi dalam membangun bangsa dan negara," ucapnya.


PILIHAN:

JK Ungkap Pemicu Konflik Golkar
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6810 seconds (0.1#10.140)