Teror Bom Sarinah, Mahfudz: Koordinasi Jadi Barang Mewah
A
A
A
JAKARTA - Teror bom di kawasan Sarinah, Thamrin beberapa waktu lalu membuat publik bertanya-tanya mengenai peran aparat keamanan khususnya yang dilakukan Badan Intelijen Negara (BIN).
Menurut Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq, koordinasi menjadi barang mewah dalam upaya mencegah dan melakukan pemberantasan terorisme di Indonesia.
"Jadi kalau kita buka Undang-undang Intelijen, BIN diberi kewenangan negara untuk memberikan informasi secara akurat dan cepat," ujar Mahfudz dalam diskusi Polemik SindoTrijayaFM, bertajuk 'Dibali Teror Jakarta' Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/1/2016).
Mahfudz mengatakan, dalam sistem koordinasi keamanan negara, BIN dinilai tak berdiri sendiri. BIN harus mengoordinasikan seluruh elemen keamanan negara seperti kepolisian, TNI, bahkan kejaksaan.
"Mana informasi yang harus ditindaklanjuti, mana informasi yang harus dijadikan langkah stratgis," jelas politikus PKS ini.
Maka itu, koordinasi antar perangkat keamanan negara menjadi modal berharga untuk menangkal segala ancaman dan teror yang dilakukan kelompok ekstrimis dan radikalisme di Indonesia.
"Apakah pertanyaannya perlu penambahan kewenangan (BIN melakukan penangkapan), saya kira perlu dikoordinasikan dulu. Koordinasi saya sepakat menjadi barang mewah," tukasnya.
Teror bom Sarinah yang terjadi pada Kamis 14 Januari kemarin telah menewaskan tujuh orang, lima diantaranya pelaku penyerangan. Informasi dari Polri, pelaku penyerangan dilakukan kelompok ISIS pimpinan Bahrun Naim yang telah menetap di Raqqa, Suriah.
PILIHAN:
Ini Sepak Terjang Sosok yang Diduga Otak Bom Sarinah
Alasan Bahrun Naim Serang Jakarta
Menurut Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq, koordinasi menjadi barang mewah dalam upaya mencegah dan melakukan pemberantasan terorisme di Indonesia.
"Jadi kalau kita buka Undang-undang Intelijen, BIN diberi kewenangan negara untuk memberikan informasi secara akurat dan cepat," ujar Mahfudz dalam diskusi Polemik SindoTrijayaFM, bertajuk 'Dibali Teror Jakarta' Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/1/2016).
Mahfudz mengatakan, dalam sistem koordinasi keamanan negara, BIN dinilai tak berdiri sendiri. BIN harus mengoordinasikan seluruh elemen keamanan negara seperti kepolisian, TNI, bahkan kejaksaan.
"Mana informasi yang harus ditindaklanjuti, mana informasi yang harus dijadikan langkah stratgis," jelas politikus PKS ini.
Maka itu, koordinasi antar perangkat keamanan negara menjadi modal berharga untuk menangkal segala ancaman dan teror yang dilakukan kelompok ekstrimis dan radikalisme di Indonesia.
"Apakah pertanyaannya perlu penambahan kewenangan (BIN melakukan penangkapan), saya kira perlu dikoordinasikan dulu. Koordinasi saya sepakat menjadi barang mewah," tukasnya.
Teror bom Sarinah yang terjadi pada Kamis 14 Januari kemarin telah menewaskan tujuh orang, lima diantaranya pelaku penyerangan. Informasi dari Polri, pelaku penyerangan dilakukan kelompok ISIS pimpinan Bahrun Naim yang telah menetap di Raqqa, Suriah.
PILIHAN:
Ini Sepak Terjang Sosok yang Diduga Otak Bom Sarinah
Alasan Bahrun Naim Serang Jakarta
(kri)