Ade Komarudin Minta Fahri Hamzah Jaga Marwah DPR
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPR Ade Komarudin meminta Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, menjaga marwah dewan. Pria yang akrab disapa Akom ini pun mengaku telah berbicara dengan Fahri dan berkoordinasi dengan pihak Polri, setelah terjadi cekcok antara Fahri dengan salah satu penyidik KPK.
Cekcok itu terjadi saat penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah ruangan anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Yudi Widiana di lantai tiga ruang 0311, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Saat itu Fahri tak terima karena KPK membawa anggota Brimob bersenjata laras panjang saat penggeledahan berlangsung.
"Tentu Pak Fahri harus menjaga marwah dari dewan, dewan ini adalah representasi masyarakat Indonesia, lembaga demokrasi," kata Ade usai menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 15 Januari 2016 malam.
(Baca juga: Di Tengah Penggeledahan, Fahri Hamzah Cekcok dengan Penyidik KPK)
Kendati demikian, dia tak sepakat DPR sebagai lembaga produk demokrasi diintervensi dengan senjata. "Karena anggota dewan enggak boleh bawa senjata, tata tertibnya enggak boleh," ungkap politikus Partai Golkar itu.
"Saya ingatkan ke petinggi Polri dan kaget, beliau bilang silakan mau geledah tapi jangan bawa senjata, seperti mau memberantas teroris, cuma geledah ke sana dan sesuai tentu surat ya," ungkapnya.
Pilihan:
Motif Bom di Kawasan Sarinah Balas Dendam
Cekcok itu terjadi saat penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah ruangan anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Yudi Widiana di lantai tiga ruang 0311, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Saat itu Fahri tak terima karena KPK membawa anggota Brimob bersenjata laras panjang saat penggeledahan berlangsung.
"Tentu Pak Fahri harus menjaga marwah dari dewan, dewan ini adalah representasi masyarakat Indonesia, lembaga demokrasi," kata Ade usai menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 15 Januari 2016 malam.
(Baca juga: Di Tengah Penggeledahan, Fahri Hamzah Cekcok dengan Penyidik KPK)
Kendati demikian, dia tak sepakat DPR sebagai lembaga produk demokrasi diintervensi dengan senjata. "Karena anggota dewan enggak boleh bawa senjata, tata tertibnya enggak boleh," ungkap politikus Partai Golkar itu.
"Saya ingatkan ke petinggi Polri dan kaget, beliau bilang silakan mau geledah tapi jangan bawa senjata, seperti mau memberantas teroris, cuma geledah ke sana dan sesuai tentu surat ya," ungkapnya.
Pilihan:
Motif Bom di Kawasan Sarinah Balas Dendam
(maf)