Hasrul Azwar Kaget Namanya Terseret Kasus Haji
Hasrul Azwar Kaget Namanya Terseret Kasus Haji
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hasrul Azwar mengaku terkejut mendengar namanya disebut dalam persidangan terdakwa mantan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali (SDA) terkait kasus dugaan korupsi dana haji.
Hasrul diduga sebagai koordinator pengumpulan 'fee' dari Saleh Salim Badegel, Karyawan Al-Mukhtarah Group. Bedagel disebut-sebut calo pemondokan haji. Hasrul diduga adalah perantara antara pemerintah dalam hal ini Kemenag, pihak swasta dan Komisi VIII DPR.
Hasrul mengaku tidak mengetahui alasan dirinya disebut dalam persidangan. Meski saat SDA menjadi Ketua Umum (Ketum) PPP dan dirinya menjadi Wakil Ketua Umum (Waketum) PPP, Harsul menegaskan dirinya tidak mengetahui maksud dari SDA yang menyebutnya dalam persidangan.
"Saya enggak tahu. Justru saya terkejut. Yang tahu kan majelis hakim. Karena posisi beliau (SDA) waktu itu Ketum saya Waketum tapi saya enggak tahu," ujar Hasrul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2016).
Meski dirinya pernah menjabat sebagai Anggota Komisi VIII, namun dia membantah tuduhan yang dilayangkan SDA tersebut. "Insyallah saya tidak ada (menerima fee). Entah kalau ada evaluasi lain," tegas Hasrul.
Hasrul mengaku siap jika nantinya dipanggil untuk menjadi saksi dalam persidangan SDA itu. "Silakan saja kita hormati. Enggak ada masalah," tandasnya.
Pilihan:
PKS Bisa Dibubarkan jika Copot Fahri Hamzah
Hasrul diduga sebagai koordinator pengumpulan 'fee' dari Saleh Salim Badegel, Karyawan Al-Mukhtarah Group. Bedagel disebut-sebut calo pemondokan haji. Hasrul diduga adalah perantara antara pemerintah dalam hal ini Kemenag, pihak swasta dan Komisi VIII DPR.
Hasrul mengaku tidak mengetahui alasan dirinya disebut dalam persidangan. Meski saat SDA menjadi Ketua Umum (Ketum) PPP dan dirinya menjadi Wakil Ketua Umum (Waketum) PPP, Harsul menegaskan dirinya tidak mengetahui maksud dari SDA yang menyebutnya dalam persidangan.
"Saya enggak tahu. Justru saya terkejut. Yang tahu kan majelis hakim. Karena posisi beliau (SDA) waktu itu Ketum saya Waketum tapi saya enggak tahu," ujar Hasrul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2016).
Meski dirinya pernah menjabat sebagai Anggota Komisi VIII, namun dia membantah tuduhan yang dilayangkan SDA tersebut. "Insyallah saya tidak ada (menerima fee). Entah kalau ada evaluasi lain," tegas Hasrul.
Hasrul mengaku siap jika nantinya dipanggil untuk menjadi saksi dalam persidangan SDA itu. "Silakan saja kita hormati. Enggak ada masalah," tandasnya.
Pilihan:
PKS Bisa Dibubarkan jika Copot Fahri Hamzah
(maf)
Explore More