Jokowi Tak Mau Didikte Soal Perombakan Kabinet
A
A
A
JAKARTA - Kabar akan adanya perombakan (reshuffle) kabinet pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) semakin santer terdengar. Bahkan, partai pendukung Jokowi pun dikabarkan telah mengajukan sejumlah nama yang diminta untuk dimasukkan dalam jajaran kabinet.
Menanggapi hal itu, Presiden Jokowi menegaskan bahwa perombakan kabinet ter‎sebut adalah hak prerogatif presiden. Bahkan, pernyataan tersebut berulang-ulang kali dikatakannya.
"Saya ulangi lagi, reshuffle (kabinet) itu adalah hak prerogatif presiden," ujarnya di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (6/1/2016).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, bahwa dirinya tidak mau didikte dan didorong pihak manapun untuk segera melakukan penyegaran kabinet. Hingga pada waktunya, pengusaha mebel ini akan memilih sendiri siapa menteri yang akan membantunya dalam kabinet.
"Kamu juga jangan ikut dorong-dorong, dikte-dikte, desak-desak. Saya tegaskan, itu (perombakan kabinet) hak prerogatif presiden," tandasnya.
PILIHAN:
Dikritik, Jokowi Malah Anggap Yuddy Chrisnandi Kreatif
Gantung Status Golkar, Ini Penjelasan Menkumham
Menanggapi hal itu, Presiden Jokowi menegaskan bahwa perombakan kabinet ter‎sebut adalah hak prerogatif presiden. Bahkan, pernyataan tersebut berulang-ulang kali dikatakannya.
"Saya ulangi lagi, reshuffle (kabinet) itu adalah hak prerogatif presiden," ujarnya di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (6/1/2016).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, bahwa dirinya tidak mau didikte dan didorong pihak manapun untuk segera melakukan penyegaran kabinet. Hingga pada waktunya, pengusaha mebel ini akan memilih sendiri siapa menteri yang akan membantunya dalam kabinet.
"Kamu juga jangan ikut dorong-dorong, dikte-dikte, desak-desak. Saya tegaskan, itu (perombakan kabinet) hak prerogatif presiden," tandasnya.
PILIHAN:
Dikritik, Jokowi Malah Anggap Yuddy Chrisnandi Kreatif
Gantung Status Golkar, Ini Penjelasan Menkumham
(kri)