Sepanjang 2015, Belasan Ancaman Bom Sasar Lion Air

Senin, 04 Januari 2016 - 21:50 WIB
Sepanjang 2015, Belasan...
Sepanjang 2015, Belasan Ancaman Bom Sasar Lion Air
A A A
JAKARTA - Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara Kemenhub mencatat ada 15 candaan penumpang membawa bom sepanjang 2015. Akibatnya, membuat beberapa penerbangan tertunda, di antaranya 11 milik maskapai Lion Air.

Dari 15 candaan ancaman bom, sebanyak 12 merupakan laporan resmi yang ditujukan langsung kepada Dirjen Perhubungan Udara. Sementara, tiga informasi belum resmi.

"Dari informasi yang kita terima ancaman berupa candaan bom atau ancaman. Selama 2015 terdapat 15 candaan yang diterima oleh kami," ujar Direktur Keamanan Penerbangan Kemenhub Nasir Usman di Jakarta, Senin (4/1/2016).

Salah satu kejadian, kata Nasir, yaitu adanya candaan membawa bom ketika penumpang hendak masuk ke pesawat. Tepatnya, saat berada di pemeriksaan barang bawaan.

"Salah satu kejadian yang mengakibatkan tertundanya penerbangan karena adanya proses pemeriksaan terlebih dahulu di bandara yang berupa ancaman bom," pungkasnya.

Berikut daftar candaan beserta waktu kejadian yang diterima Ditjen Perhubungan Udara:

Pada 1 Mei 2015 adanya candaan laporan dari calon penumpang Lion Air rute Padang-Cengkareng dengan insial NA.

Pada 4 Mei 2015 adanya candaan laporan dari calon penumpang Lion Air rute Batam-Medan dengan insial SMS.

Pada 7 Mei 2015 adanya candaan laporan dari calon penumpang Lion Air rute Batam-Cengkareng dengan inisial S.

Pada 13 Mei 2015 adanya candaan laporan dari calon penumpang Lion Air rute Cengkareng-Palembang dengan inisial BP.

Pada 7 September 2015 adanya candaan dari calon penumpang Lion Air dengan rute Engkareng-Manado dengan inisial JH.

Pada 31 September 2015 adanya laporan di daerah pemeriksaan II di Bandara Manado. Candaan atau laporan dari calon penumpang Lion Air rute Manado-Cengkareng dengan inisial RI.

Pada 2 Desember 2015 adanya laporan pada daerah pemeriksaan II di Bandara Djuanda Surabaya. Candaan atau laporan dari calon penumpang Lion Air rute Surabaya-Makasar dengan inisial BP.

Pada 24 Desember 2015 adanya candaan atau laporan calon penumpang Lion Air dengan rute Cengkareng-Taipei dengan inisial K.

Pada 25 Desember 2015 adanya candaan atau laporan calon penumpang Lion Air rute Cengkareng-Jogja dengan inisial H.

Pada 30 Sepetember 2015 adanya laporan pada daerah pemeriksaan II di Bandara Kualanamu Deli Serdang. Candaan atau laporan dari calon penumpang Citilink rute Kualanamu-Halim dengan inisial PK.

Pada 29 April 2015 adanya candaan laporan dari calon penumpang Batik Air rute Cengkareng-Palembang dengan insial NA.

Pada 26 Desember 2015 adanya candaan atau laporan dari calon penumpang Batik Air dengan rute Kupang-Cengkareng dengan inisial HI, PM, dan EH.

Selain itu, 3 kejadian yang belum ada surat atau laporan resmi pada Ditjen Perhubungan Udara:

Pada 31 Desember 2015 adanya candaan atau laporan dari calon penumpang Lion Air dengan rute Cengkareng-Solo dengan inisial AS.

Pada 3 Januari 2016 adanya candaan atau laporan calon penumpang Lion Air dengan rute Balikpapan-Ujung Pandang dengan inisial JM. Berdasarkan informasi, pelaku berasal dari anggota TNI.

Pada 4 Januari 2016 adanya candaan atau laporan dari calon penumpang Airbus, dengan rute Surabaya-Timika dengan inisial SB.

PILIHAN:
Kapolda NTT Bantah Mutasi Dirinya Terkait Kasus Politikus PDIP

Anggota Komisi VII Ini Dukung Pembentukan Pansus Freeport
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0970 seconds (0.1#10.140)