Ralat Berita Reuters, Fahmi Idris Bantah Setya Novanto Mundur
A
A
A
JAKARTA - Politikus senior Partai Golkar Fahmi Idris membantah Setya Novanto mundur dari jabatan Ketua DPR.
Bantahan itu diungkapkan Fahmi menanggapi sebuah berita di Reuters yang menyebutkan dirinya mengatakan Setya telah mengundurkan diri.
"Berita itu tidak benar, Setya Novanto tetap Ketua DPR," ujar Fahmi saat dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (20/11/2015).
Sebelumnya, Reuters memberitakan Setya Novanto mengundurkan diri di tengah pengusutan dugaan pelanggaran kode etik terkait percakapannya dengan pejabat Freeport Indonesia. Berita itu ditulis Reuters berdasarkan atas wawancara dengan Fahmi Idris.
Fahmi mengaku diwawancarai wartawan Reuters melalui sambungan telepon. Dalam wawancara itu, kata dia, reporter media asing itu bertanya banyak tentang isu politik, terutama soal perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.
Namun, Fahmi mengaku heran dengan pemberitaan yang menyebutkan dirinya mengatakan Setya Novanto mundur dari jabatan Ketua DPR.
"Mungkin misinterpretasi," ujar mantan Menteri Perindustrian ini.
Sebelummya, Reuters telah memberitakan Setya Novanto mundur dari Ketua DPR. Berita itu diturunkan Reuters pada Jumat 20 November 2015.
"Setya Novanto has resigned as speaker of the house but he still remains a member of parliament," Fahmi Idris, a senior Golkar official, told Reuters by phone
Kemudian Reuters menurunkan berita yang menyatakan Setya Novanto belum mengundurkan diri dari jabatannya.
"Indonesia's speaker of the house, Setya Novanto, has not resigned from his position, a senior official from his party said on Friday. Fahmi Idris, a senior Golkar party official, had earlier on Friday told Reuters that Novanto had resigned from his position as speaker," tulis Reuters.
PILIHAN:
Golkar Ingin MKD Gelar Sidang Terbuka Kasus Setya Novanto
Bantahan itu diungkapkan Fahmi menanggapi sebuah berita di Reuters yang menyebutkan dirinya mengatakan Setya telah mengundurkan diri.
"Berita itu tidak benar, Setya Novanto tetap Ketua DPR," ujar Fahmi saat dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (20/11/2015).
Sebelumnya, Reuters memberitakan Setya Novanto mengundurkan diri di tengah pengusutan dugaan pelanggaran kode etik terkait percakapannya dengan pejabat Freeport Indonesia. Berita itu ditulis Reuters berdasarkan atas wawancara dengan Fahmi Idris.
Fahmi mengaku diwawancarai wartawan Reuters melalui sambungan telepon. Dalam wawancara itu, kata dia, reporter media asing itu bertanya banyak tentang isu politik, terutama soal perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.
Namun, Fahmi mengaku heran dengan pemberitaan yang menyebutkan dirinya mengatakan Setya Novanto mundur dari jabatan Ketua DPR.
"Mungkin misinterpretasi," ujar mantan Menteri Perindustrian ini.
Sebelummya, Reuters telah memberitakan Setya Novanto mundur dari Ketua DPR. Berita itu diturunkan Reuters pada Jumat 20 November 2015.
"Setya Novanto has resigned as speaker of the house but he still remains a member of parliament," Fahmi Idris, a senior Golkar official, told Reuters by phone
Kemudian Reuters menurunkan berita yang menyatakan Setya Novanto belum mengundurkan diri dari jabatannya.
"Indonesia's speaker of the house, Setya Novanto, has not resigned from his position, a senior official from his party said on Friday. Fahmi Idris, a senior Golkar party official, had earlier on Friday told Reuters that Novanto had resigned from his position as speaker," tulis Reuters.
PILIHAN:
Golkar Ingin MKD Gelar Sidang Terbuka Kasus Setya Novanto
(dam)