Upaya Pemerintah Antisipasi Banjir Jelang Musim Hujan
A
A
A
JAKARTA - Usia waduk baru 32 tahun atau 46% dari target usia 69 tahun. Namun, laju sedimentasi Waduk Gajah Mungkur kondisinya semakian parah dan mengkhawatirkan.
Maka itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan upaya penyelamatan Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri sebelum datangnya musim hujan melalui pengendalian laju sedimentasi waduk.
"Sudah tidak berfungsi maksimal lantaran banyaknya endapan lumpur,” ujar Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa (P3EJ) KLHK, Sugeng Pritanto dalam siaran persnya, Kamis (12/11/2015).
Dia mengungkapkan, daya tampung waduk berkurang dan memicu banjir saat musim hujan. Pihaknya kemudian menyiapkan antisipasi agar banjir di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Waduk Wonogiri, Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak terlalu parah.
Dia menyebutkan, antisipasi dilakukan dengan memfasilitasi penyusunan 10 peraturan desa (perdes) bagi masyarakat di sekitar Waduk Gajah Mungkur. Peraturan tersebut berisi tentang pengendalian serta pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan di wilayah Sub DAS Keduang, Wonogiri.
“Perdes ini diharapkan mengurangi laju pencemaran dan lingkungan di kawasan ini. Sebab Sub DAS punya kontribusi relatif besar terhadap laju sedimentasi Gajah Mungkur,” terangnya.
Kelik Wirawan Widodo selaku staf khusus Menhut-KLH Siti Nurbaya menambahkan pihaknya telah mengantisipasi sejumlah kebijakan untuk penyelamatan Waduk Gajah Mungkur. Baginya Waduk Gajah Mungkur sangat vital bagi masyarakat Jawa Tengah juga merambat ke Jawa Timur terkait penanganan banjir.
“Beberapa waktu lalu Presiden telah meninjau langsung kondisi waduk dan komitmen untuk menyelamatkannya,” jelas Kelik.
Baca: Satu Tahun Jokowi-JK Gagal Benahi Lingkungan Hidup.
Maka itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan upaya penyelamatan Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri sebelum datangnya musim hujan melalui pengendalian laju sedimentasi waduk.
"Sudah tidak berfungsi maksimal lantaran banyaknya endapan lumpur,” ujar Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa (P3EJ) KLHK, Sugeng Pritanto dalam siaran persnya, Kamis (12/11/2015).
Dia mengungkapkan, daya tampung waduk berkurang dan memicu banjir saat musim hujan. Pihaknya kemudian menyiapkan antisipasi agar banjir di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Waduk Wonogiri, Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak terlalu parah.
Dia menyebutkan, antisipasi dilakukan dengan memfasilitasi penyusunan 10 peraturan desa (perdes) bagi masyarakat di sekitar Waduk Gajah Mungkur. Peraturan tersebut berisi tentang pengendalian serta pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan di wilayah Sub DAS Keduang, Wonogiri.
“Perdes ini diharapkan mengurangi laju pencemaran dan lingkungan di kawasan ini. Sebab Sub DAS punya kontribusi relatif besar terhadap laju sedimentasi Gajah Mungkur,” terangnya.
Kelik Wirawan Widodo selaku staf khusus Menhut-KLH Siti Nurbaya menambahkan pihaknya telah mengantisipasi sejumlah kebijakan untuk penyelamatan Waduk Gajah Mungkur. Baginya Waduk Gajah Mungkur sangat vital bagi masyarakat Jawa Tengah juga merambat ke Jawa Timur terkait penanganan banjir.
“Beberapa waktu lalu Presiden telah meninjau langsung kondisi waduk dan komitmen untuk menyelamatkannya,” jelas Kelik.
Baca: Satu Tahun Jokowi-JK Gagal Benahi Lingkungan Hidup.
(kur)