Pertemuan Jokowi-Zulkifli Makin Intens, PAN: Enggak Ada Apa-apa

Sabtu, 07 November 2015 - 06:31 WIB
Pertemuan Jokowi-Zulkifli Makin Intens, PAN: Enggak Ada Apa-apa
Pertemuan Jokowi-Zulkifli Makin Intens, PAN: Enggak Ada Apa-apa
A A A
JAKARTA - Langkah Partai Amanat Nasional (PAN) menuju Kabinet Kerja semakin dekat seiring semakin intensnya pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan dalam berbagai kesempatan.

Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan, meskipun mendapat banyak kritikan dari partai politik (parpol) lain, PAN tetap mantap melangkah masuk ke Kabinet Kerja.

"Ya memang diajak ke Lampung sama Pak Jokowi untuk meninjau pembangunan jalan tol Sumatera," kata Ketua DPP PAN Yandri Susanto saat dihubungi Koran SINDO di Jakarta, kemarin.

Namun demikian, Yandri mengelak bahwa pertemuan antara Presiden dengan Zulkifli bertujuan untuk membahas posisi PAN dalam reshuffle kabinet jilid II. Meski tak dapat dipungkiri bahwa pertemuan di antara keduanya semakin intens dalam beberapa waktu belakangan ini.

"Enggak ada tanda apa-apa (pertemuan), tandanya jalan tol Sumatera bakal selesai cepat," ucap Sekretaris Fraksi PAN di DPR itu.

Mengenai sejumlah parpol yang mulai mengkritik posisi PAN, Yandri nampaknya mulai tidak nyaman dan geram atas kritikan tersebut. Setelah sebelumnya dikritisi oleh Partai Nasdem lantaran tiba-tiba mendukung pemerintahan dan mendapatkan kursi, baru-baru ini kritik disampaikan oleh Anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring.

"PKS warnanya apa? Kok ngurusin warna orang lain," ujarnya heran.

Namun demikian lanjut Yandri, PAN mengaku siap apabila memang Presiden Jokowi meminta kader PAN untuk bergabung dalam kabinet. PAN memiliki sejumlah kader terbaik, dan PAN siap untuk memberikan kader terbaiknya kepada bangsa dan negara untuk membantu kerja presiden.

"Kalau ada reshuffe, pihak manapun termasuk KIH (Koalisi Indonesia Hebat) harus menghormati. Tidak ada pihak manapun termasuk parpol menekan atau mengintervensi hak prerogatif itu," tegasnya.

Yandri menegaskan, PAN tidak pernah meminta ataupun menyodorkan sejumlah nama kepada presiden untuk dijadikan menteri. Tapi yang jelas, kalau diajak PAN juga banyak memiliki kader yang mumpuni.

"Kalau diajak, nolak ya enggak enak juga nanti PAN dikira setengah-setengah dukung pemerintah," tandasnya.

Pilihan:

Dialog Jokowi di Amerika Jadi Guyonan Netizen

Kekuatan Marinir Indonesia Masuk Tiga Besar di Dunia
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1497 seconds (0.1#10.140)