HT Sebut Sumpah Pemuda Momentum Bangsa Introspeksi
A
A
A
TERNATE - Hari sumpah pemuda merupakan momentum untuk introspeksi, mengingatkan bangsa ini untuk kembali kepada tujuannya semula.
Begitu penuturan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) di hadapan ribuan kader Partai Perindo Maluku Utara, Rabu 28 Oktober 2015.
“Satu kesatuan itu adalah gabungan beberapa elemen tentunya untuk membangun bangsa Indonesia ini untuk menjadi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang solid,” kata HT di Ternate.
Dari amanat pembukaan UUD 1945, ada dua hal yang belum tercapai. Menjadikan Indonesia merdeka sudah diperoleh, begitu pun dengan Indonesia bersatu, Indonesia berdaulat juga sudah diperoleh.
“Tapi ada dua yang terakhir, Indonesia yang adil, dan Indonesia yang makmur belum terwujud,” tegas HT.
HT mengatakan, kesenjangan sosial masih sangat tinggi di Indonesia. Begitu juga soal kemakmuran Indonesia masih belum makmur.
“Partai Perindo hadir dengan tujuan ambil bagian dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat menengah bawah. Golongan ekonomi lemah, supaya mereka bisa tumbuh lebih baik daripada kalangan menengah atas,” ucap HT.
Hal tersebut menjadi fokus dari perjuangan Partai Perindo. Sehingga Perindo melengkapi pembangunan Indonesia. “Melengkapi hal-hal yang begitu banyak harus diperbaiki di tanah air yang kita cintai ini,” kata HT
Diakuinya, persoalan utama dalam kesejahteraan adalah distribusi pertumbuhan ekonomi. Saat ini hal tersebut timpang di Indonesia, sebab pertumbuhan ekonomi lebih terfokus kepada masyarakat menengah ke atas. Akibatnya masyarakat menengah bawah semakin tertinggal.
Partai Perindo lanjut HT, ingin masyarakat marjinal yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia bisa tumbuh lebih pesat daripada masyarakat menengah keatas. Dengan begitu dua sasaran tercapai sekaligus.
"Pertama mempersempit kesenjangan sosial, sehingga persatuan bisa lebih kokoh dengan sendirinya. Kedua mewujudkan cita-cita menjadi negara yang makmur, untuk menjadi negara yang maju, dan itu merupakan tujuan kita bersama," ungkapnya.
Negara maju yang dimaksud adalah negara dengan pendapatan per kapita minimal mencapai USD 12.000. Pendapatan per kapita Indonesia saat ini sekitar USD 3200-USD 3400, dengan mayoritas pendapatan masyarakat Indonesia dibawah USD 1000. Artinya untuk menjadi negara maju Indonesia harus melompat empat kali lipat dari saat ini.
Pilihan:
Pansus Pelindo II Dinilai Politis dan Sudah Ditunggangi
Begitu penuturan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) di hadapan ribuan kader Partai Perindo Maluku Utara, Rabu 28 Oktober 2015.
“Satu kesatuan itu adalah gabungan beberapa elemen tentunya untuk membangun bangsa Indonesia ini untuk menjadi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang solid,” kata HT di Ternate.
Dari amanat pembukaan UUD 1945, ada dua hal yang belum tercapai. Menjadikan Indonesia merdeka sudah diperoleh, begitu pun dengan Indonesia bersatu, Indonesia berdaulat juga sudah diperoleh.
“Tapi ada dua yang terakhir, Indonesia yang adil, dan Indonesia yang makmur belum terwujud,” tegas HT.
HT mengatakan, kesenjangan sosial masih sangat tinggi di Indonesia. Begitu juga soal kemakmuran Indonesia masih belum makmur.
“Partai Perindo hadir dengan tujuan ambil bagian dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat menengah bawah. Golongan ekonomi lemah, supaya mereka bisa tumbuh lebih baik daripada kalangan menengah atas,” ucap HT.
Hal tersebut menjadi fokus dari perjuangan Partai Perindo. Sehingga Perindo melengkapi pembangunan Indonesia. “Melengkapi hal-hal yang begitu banyak harus diperbaiki di tanah air yang kita cintai ini,” kata HT
Diakuinya, persoalan utama dalam kesejahteraan adalah distribusi pertumbuhan ekonomi. Saat ini hal tersebut timpang di Indonesia, sebab pertumbuhan ekonomi lebih terfokus kepada masyarakat menengah ke atas. Akibatnya masyarakat menengah bawah semakin tertinggal.
Partai Perindo lanjut HT, ingin masyarakat marjinal yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia bisa tumbuh lebih pesat daripada masyarakat menengah keatas. Dengan begitu dua sasaran tercapai sekaligus.
"Pertama mempersempit kesenjangan sosial, sehingga persatuan bisa lebih kokoh dengan sendirinya. Kedua mewujudkan cita-cita menjadi negara yang makmur, untuk menjadi negara yang maju, dan itu merupakan tujuan kita bersama," ungkapnya.
Negara maju yang dimaksud adalah negara dengan pendapatan per kapita minimal mencapai USD 12.000. Pendapatan per kapita Indonesia saat ini sekitar USD 3200-USD 3400, dengan mayoritas pendapatan masyarakat Indonesia dibawah USD 1000. Artinya untuk menjadi negara maju Indonesia harus melompat empat kali lipat dari saat ini.
Pilihan:
Pansus Pelindo II Dinilai Politis dan Sudah Ditunggangi
(maf)