Golkar Minta Pemerintah Perbanyak Lapangan Kerja
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mendorong pemerintah segera membuat kebijakan penyediaan lapangan kerja di momentum satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Pasalnya, banyaknya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) saat ini berdampak pada meningkatnya angka pengangguran.
Ical, sapaan akrab Aburizal Bakrie mengatakan, berdasarkan monitoring Partai Golkar, masyarakat betul-betul dalam keadaan sulit, harga-harga bahan pokok membumbung tinggi, tetapi pendapatan masyarakat tak meningkat. Bahkan ada banyak buruh yang terkena PHK.
"Karenanya, masyarakat harus mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh dari pemerintah. Kita mengharapkan bahwa kehidupan masyarakat akan lebih makmur ke depan," kata Ical di sela-sela acara bakti sosial di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Selasa (20/10/2015).
Menurut mantan menteri kesejahteraan rakyat era Presiden SBY jilid kedua ini, lapangan kerja saat ini sangat sulit. Di sisi lain, pemerintah justru membuat peraturan yang membuka kran impor tenaga kerja asing (TKA).
Dijelaskannya, bahwa pekerjaan-pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh masyarakat sendiri seharusnya diberikan kepada masyarakat Indonesia. Jangan kemudian karena ada tekanan asing, pekerjaan malah diberikan kepada TKA.
Menurutnya, ada pengecualian apabila tenaga ahli dimana masyarakat kita benar-benar tidak bisa, maka boleh-boleh saja menyewa TKA. "Dalam konteks itu, saya masih menaruh kepercayaan pada Pemerintahan Jokowi untuk memperhatikan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia," katanya.
Selain meminta perhatian pemerintah untuk penyediaan lapangan kerja, Ical juga mengharapkan program-program pemerintah yang benar-benar menyentuh rakyat ini terlaksana dan tepat sasaran.
Atas permasalahan di atas, Ical berharap Pemerintahan Jokowi-JK memberikan perhatian sungguh-sungguh terhadap berbagai persoalan masyarakat Indonesia.
"Dengan visi Nawacita, kami meyakini bahwa pemerintahan Jokowi-JK tetap berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan membuat berbagai peraturan yang memihak pada rakyat," ungkap Ical.
PILIHAN:
Kondisi Politik Hingga Pemberantasan Korupsi Tak Berubah
Satu Tahun Jokowi-JK, MPR Punya Tiga Harapan
Ical, sapaan akrab Aburizal Bakrie mengatakan, berdasarkan monitoring Partai Golkar, masyarakat betul-betul dalam keadaan sulit, harga-harga bahan pokok membumbung tinggi, tetapi pendapatan masyarakat tak meningkat. Bahkan ada banyak buruh yang terkena PHK.
"Karenanya, masyarakat harus mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh dari pemerintah. Kita mengharapkan bahwa kehidupan masyarakat akan lebih makmur ke depan," kata Ical di sela-sela acara bakti sosial di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Selasa (20/10/2015).
Menurut mantan menteri kesejahteraan rakyat era Presiden SBY jilid kedua ini, lapangan kerja saat ini sangat sulit. Di sisi lain, pemerintah justru membuat peraturan yang membuka kran impor tenaga kerja asing (TKA).
Dijelaskannya, bahwa pekerjaan-pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh masyarakat sendiri seharusnya diberikan kepada masyarakat Indonesia. Jangan kemudian karena ada tekanan asing, pekerjaan malah diberikan kepada TKA.
Menurutnya, ada pengecualian apabila tenaga ahli dimana masyarakat kita benar-benar tidak bisa, maka boleh-boleh saja menyewa TKA. "Dalam konteks itu, saya masih menaruh kepercayaan pada Pemerintahan Jokowi untuk memperhatikan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia," katanya.
Selain meminta perhatian pemerintah untuk penyediaan lapangan kerja, Ical juga mengharapkan program-program pemerintah yang benar-benar menyentuh rakyat ini terlaksana dan tepat sasaran.
Atas permasalahan di atas, Ical berharap Pemerintahan Jokowi-JK memberikan perhatian sungguh-sungguh terhadap berbagai persoalan masyarakat Indonesia.
"Dengan visi Nawacita, kami meyakini bahwa pemerintahan Jokowi-JK tetap berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan membuat berbagai peraturan yang memihak pada rakyat," ungkap Ical.
PILIHAN:
Kondisi Politik Hingga Pemberantasan Korupsi Tak Berubah
Satu Tahun Jokowi-JK, MPR Punya Tiga Harapan
(kri)