Mahasiswa Antusias Ikut Sosialisasi Empat Pilar
A
A
A
TANGERANG - Ratusan mahasiswa dari 14 perguruan tinggi mengikuti sosialisasi empat pilar MPR yang dilakukan dengan metode outbound di area Hotel Aryaduta, Tangerang, Minggu 11 Oktober 2015.
Ratusan mahasiswa itu berasal dari 14 perguruan tinggi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).
Para mahasiswa begitu antusias mengikuti kegiatan sosialisasi empat pilar tersebut. Mahasiswa dibagi menjadi lima kelompok, masing-masing diberi tugas untuk membuat simbol dan yel-yel untuk dilombakan.
Namun simbol dan yel-yel tersebut harus mengartikan empat pilar MPR yakni pancasila sebagai ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semangat pemersatu bangsa.
Mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Dedi Eka Setiawan merepresentasikan empat pilar dengan membuat simbol berlambang mata rantai yang berkaitan dimaknakan sebagai persatuan.
"Kami membuat lambang mata rantai yang berkaitan ini mengartikan bahwa Indonesia sebagai negara kesatuan di mana kita harus terus menjaga persatuan bangsa," ujar Dedi saat mepresentasikan simbol yang dibuat kelompoknya.
Simbol hasil karya kelompok lainnya pun tak kalah bagus. Semua simbol yang dibuat melambangkan empat pilar MPR.
Ketua Fraksi Hanura di MPR, Sarifuddin Sudding yang menjadi salah satu juri dalam acara tersebut mengaku bangga dan mengapresiasi kreativitas mahasiswa.
Dia berharap sosialisasi empat pilar MPR kepada mahasiswa dapat dijadikan pelajaran berharga untuk ditanamkan dalam diri para peserta dan disosialisasikan lagi kepada masyarakat.
"Kami dewan juri menghargai simbol-simbol yang telah dibuat semua kelompok dimana simbol-simbolnya bersinggungan tentang kebangsaan kita. Baik Pancasila, persatuan dan kesatuan, masalah eksistensi negara kita sebagai negara yang berdaulat," ucap Sudding.
Anggota Komisi III DPR itu menilai setiap simbol yang buat oleh para kelompok melambangkan banyak makna yang melambangkan empat pilar.
"Satu kemasan nilai, kita sebagai bangsa harus terus menjaga persatuan dan kesatuan, menciptakan negara yang berdaulat," tegas Sudding.
Adapun 14 perguruan tinggi yang ikut dalam sosialisasi empat pilar tersebut yakni, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN), Universitas Al Azhar Indonesia, Universitas Pelita Harapan (UPH), Universitas Bina Nusantara (Binus), Universitas Trisakti.
Universitas Nasional (Unas), Universitas Budi Luhur (UBL), Universitas Mencu Buana (UMB), Universitas Indonusa Esa Unggul, Universitas Kristen Indonesia (UKI), Universitas Jaya Baya, Universitas YARSI, Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Universitas Prof Dr Moestopo.
PILIHAN:
Gayus Lagi, Gayus Lagi
Foto Mirip Gayus Kembali Bikin Heboh
Ratusan mahasiswa itu berasal dari 14 perguruan tinggi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).
Para mahasiswa begitu antusias mengikuti kegiatan sosialisasi empat pilar tersebut. Mahasiswa dibagi menjadi lima kelompok, masing-masing diberi tugas untuk membuat simbol dan yel-yel untuk dilombakan.
Namun simbol dan yel-yel tersebut harus mengartikan empat pilar MPR yakni pancasila sebagai ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semangat pemersatu bangsa.
Mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Dedi Eka Setiawan merepresentasikan empat pilar dengan membuat simbol berlambang mata rantai yang berkaitan dimaknakan sebagai persatuan.
"Kami membuat lambang mata rantai yang berkaitan ini mengartikan bahwa Indonesia sebagai negara kesatuan di mana kita harus terus menjaga persatuan bangsa," ujar Dedi saat mepresentasikan simbol yang dibuat kelompoknya.
Simbol hasil karya kelompok lainnya pun tak kalah bagus. Semua simbol yang dibuat melambangkan empat pilar MPR.
Ketua Fraksi Hanura di MPR, Sarifuddin Sudding yang menjadi salah satu juri dalam acara tersebut mengaku bangga dan mengapresiasi kreativitas mahasiswa.
Dia berharap sosialisasi empat pilar MPR kepada mahasiswa dapat dijadikan pelajaran berharga untuk ditanamkan dalam diri para peserta dan disosialisasikan lagi kepada masyarakat.
"Kami dewan juri menghargai simbol-simbol yang telah dibuat semua kelompok dimana simbol-simbolnya bersinggungan tentang kebangsaan kita. Baik Pancasila, persatuan dan kesatuan, masalah eksistensi negara kita sebagai negara yang berdaulat," ucap Sudding.
Anggota Komisi III DPR itu menilai setiap simbol yang buat oleh para kelompok melambangkan banyak makna yang melambangkan empat pilar.
"Satu kemasan nilai, kita sebagai bangsa harus terus menjaga persatuan dan kesatuan, menciptakan negara yang berdaulat," tegas Sudding.
Adapun 14 perguruan tinggi yang ikut dalam sosialisasi empat pilar tersebut yakni, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN), Universitas Al Azhar Indonesia, Universitas Pelita Harapan (UPH), Universitas Bina Nusantara (Binus), Universitas Trisakti.
Universitas Nasional (Unas), Universitas Budi Luhur (UBL), Universitas Mencu Buana (UMB), Universitas Indonusa Esa Unggul, Universitas Kristen Indonesia (UKI), Universitas Jaya Baya, Universitas YARSI, Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Universitas Prof Dr Moestopo.
PILIHAN:
Gayus Lagi, Gayus Lagi
Foto Mirip Gayus Kembali Bikin Heboh
(dam)