Trik-trik Unik Jamaah Haji Lolos dari Jeddah

Kamis, 01 Oktober 2015 - 00:34 WIB
Trik-trik Unik Jamaah...
Trik-trik Unik Jamaah Haji Lolos dari Jeddah
A A A
JEDDAH - Jamaah haji Indonesia memiliki berbagai trik tersendiri untuk meloloskan barang bawaan mereka yang cukup banyak agar bisa masuk ke Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Berbagai cara ditempuh, bahkan kadang tidak lazim.

Seperti jamaah dari Kloter 2 Medan yang bersiap pulang di Bandara King Abdul Aziz, Selasa 29 September kemarin. Meski sudah dilarang, jamaah masih membawa tas lebih dari satu. “Pak ini tas kosmetik perempuan, saya bawa boleh kan. Soalnya nanti mau saya pakai dandan,” rayu seorang jamaah perempuan di depan KORAN SINDO.

Petugas Garuda yang sudah memberikan sosialisasi selama dua jam pun dengan tegas menolaknya. “Silakan dibawa, namun dimasukkan ke dalam tas besar yang ibu bawa. Soalnya sesuai peraturan jamaah hanya boleh membawa satu tas. Di dalam ibu nanti mau dandan lagi silakan,” tegas petugas. Dengan muka kecewa ibu tadi kembali ke rombongannya sambil menggerutu.

Rata-rata, jamaah memang ingin membawa pulang ke Tanah Air semua yang dibeli selama tinggal di Madinah dan Mekkah. Seperti teko, gelas plastik/mika, kasur lipat, buah-buahan, sabun cuci, pewangi pakaian hingga sampo. Namun yang paling banyak adalah air zamzam yang dibungkus botol kemasan mineral kemudian dilakban dalam berbagai bentuk dan rupa.

Sehari sebelumnya, kejadian unik berlangsung saat kloter 1 Ujungpandang (UPG) bersiap-siap di Plaza Indonesia untuk masuk ke Gate E. Barang yang mereka bawa tak cuma satu tas, tapi sudah “beranak” menjadi beberapa tas kecil dan tas plastik.

Padahal, sesuai ketentuan penerbangan di Jeddah hal itu tidak diizinkan. Apalagi membawa tas yang melebihi ketentuan, yakni maksimal 7 kg setiap jamaah. Kejadian unik berlangsung seusai jamaah mendapatkan pengarahan dari petugas Daker Bandara Jeddah-Mekkah tentang barang bawaan. Sejumlah jamaah pun sibuk mengatur strategi agar bisa lolos dari pemeriksaan.

“Jamaah perempuan tadi memakai baju sampai rangkap lima. Jadi seusai berbenah di toilet, dia kembali ke Plaza dan memakai tambahan baju yang sebelumnya ditaruh di tas. Jadi dia memakai baju sampai rangkap lima,” kata Achmad Taufik Asman, salah satu petugas haji di Bandara Jeddah.

Saat ditanya, jamaah haji tersebut mengaku nekat memakai baju rangkap lima agar bawaannya yang “berlebihan” bisa lolos masuk bandara. Tas yang beranak pun itupun akhirnya kempes dan lolos pemeriksaan.

“Saya lakukan ini karena dapat cerita dari jamaah yang dulu. Yang penting barang bawaan saya bisa lolos. Nanti di dalam kita lepas lagi dan masukkan ke tas kresek lagi,” ujar Taufik menirukan ucapan jamaah yang memakai baju lima lapis tersebut.

Ada juga jamaah pria yang kain ihramnya dipakai menjadi surban. Awalnya kain ihram itu dimasukkan ke dalam tas. “Jamaah bilang karena tasnya beranak dan sudah ngembung maka daripada dikeluarin petugas, kain ihramnya yang dikeluarin dan dipakai menjadi surban. Katanya sih buat ngurangi jumlah bawaan,” terang Sugiyanta, salah seorang petugas lainnya.

Lagi-lagi setelah lolos dari pemeriksaan di pintu masuk bandara, kain ihram itu dimasukkan ke dalam tas plastik. Tak ayal, petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Bandara Jeddah pun tak habis pikir dan geleng-geleng kepala dengan kelakuan unik para jamaah.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0989 seconds (0.1#10.140)