Semua Akses di Masjidilharam Dibuka

Minggu, 20 September 2015 - 03:11 WIB
Semua Akses di Masjidilharam Dibuka
Semua Akses di Masjidilharam Dibuka
A A A
MEKKAH - Menjelang puncak haji atau wukuf yang berlangsung 23 September mendatang, otoritas pengelola Masjidilharam membuka semua pintu dan akses ke Baitullah.

Pembukaan ini dilakukan setelah semua jamaah haji dari seluruh dunia berkumpul di Mekkah pada Jumat 18 September kemarin, atau lima hari menjelang wukuf yang berlangsung Rabu 23 September mendatang. Praktis, tidak ada lagi jamaah haji dari luar negeri yang bisa masuk ke Mekkah Almukaromah karena semua perbatasan sudah ditutup.

Akses yang dibuka salah satunya yakni Bab Malik Abdul Aziz atau King Abdul Aziz Gate di sebelah kanan pintu masuk King Fahd. Sejak adanya proyek perluasan tempat tawaf, pintu King Abdul Aziz Gate ditutup untuk sementara.

Istimewanya pintu ini memiliki akses langsung ke area tawaf. Sehingga jamaah yang masuk melalui pintu ini bisa melihat langsung Kakbah tanpa melewati area masjid.

Sejak dibuka lagi, kini peziarah cukup berdiri dan melihat lurus ke depan dari pelataran depan Menara Zam Zam atau Abraj Al Bait langsung bisa melihat ribuaan jamaah yang sedang melakukan tawaf mengelilingi Kakbah.

Dibukanya King Abdul Aziz Gate juga memudahkan jamaah yang tinggal di sekitar Misfalah untuk menuju area mataf atau tempat mengelilingi Kakbah. Untuk membuat nyaman jamaah, otoritas Masjidilharam juga memasang pagar pembatas. Sehingga, jamaah bisa masuk dan keluar pintu King Abdul Aziz secara terpisah.

Akses lain yang juga dibuka, yakni jalur penghubung dari pelataran di depan King Abdul Aziz Gate ke bagian barat Masjidiharam. Akses ini juga melintasi pintu masuk ke tempat sai melalui Bukit Safa sehingga memudahkan jamaah yang tinggal di kawasan Misfalah saat akan pulang ke pemondokannya.

Jamaah hanya tinggal menyusuri pelataran dari pintu Marwah menuju ke pintu safa, selanjutnya berjalan ke Terminal Jyad. Dulunya sebelum pintu ini dibuka, jamaah harus berpindah melalui area dalam Masjidilharam kemudian keluar dari King Fahd Gate menuju ke Terminal Jyad.

Selain itu akses dari pintu Marwah ke Masjid Abdullah juga sudah dibuka sehingga memudahkan pergerakan jamaah yang pemondokannya di Jarwal setelah melakukan sai. Selama ini jamaah seusai sai harus masuk lagi ke dalam masjid baru kemudian keluar melalui King Abdullah Gate.

Masjid Abdullah yang masuk bagian dalam perluasan Masjidilharam kini juga dapat digunakan dengan maksimal karena sudah dibersihkan setelah sebelumnya berdebu.

Kasi Perlindungan Jamaah Daerah Kerja (Daker) Mekkah Letkol Jaetul Muchlis Basyir menjelaskan, dengan pembukaan semua akses ke Masjidilharam, maka pihaknya akan memperluas zona patroli di setiap pos penjagaan Sektor Khusus. “Sehingga berarsiran antara pos satu dengan pos yang lainnya,” katanya.

Saat ini, sektor khusus menempatkan lima pos di Masjidilharam, yaitu Pos Marwah, Pos Zam Zam Tower, Pos Hajar Aswad, Pos Terminal Syib Amir, dan Pos King Abdullah Gate. Dengan adanya perluasan zona patroli, maka petugas Pos Marwah dapat berpatroli sampai ke Masjid Abdullah dan berarsiran dengan petugas di Pos King Abdullah Gate.

“Karena personel minim maka posko yang stationer cukup dijaga oleh seorang petugas. Petugas lainnya berpatroli secara bergiliran. Diharapkan patrol ini bisa menjangkau seluruh sisi Masjidilharam,” jelasnya.

Muchlis berharap jamaah yang kesulitan, bisa menemukan arah ke pemondokan dengan dibukanya seluruh akses ini. Saat ini jamaah Indonesia yang beribadah di Masjidilharam sudah berkurang menjelang prosesi wukuf.

Bus Shalawat Berhenti Operasi
Pemerintah Arab Saudi mulai kemarin pagi menghentikan operasioanal pelayanan transportasi bus Shalawat yang biasanya melayani jamaah dari pemondokan ke Masjidilharam selama 24 jam nonstop. Operasional bus itu dihentikan guna mempersiapkan armada bus yang mengangkut jamaah ke Padang Arafah untuk mengikuti wukuf, dan menghindari kemacetan semakin parah.

Rustam, jamaah haji kelompokterbang (Kloter) 2 Embarkasi Surabaya saat ditemui KORAN SINDO mengaku memilih salat di masjid yang terdekat dengan pemondokannya. “Kalaupun ke Masjidilharam mau naik apa, kan sudah tidak ada lagu bus Shalawat. Kalau pun ke sana paling taksi. Tapi saya memilih diam di pemondokan untuk persiapan untuk wukuf,” katanya.

Jamaah dari Indonesia Melakukan Ibadah Haji

(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0038 seconds (0.1#10.140)